Saksikan Langsung Pelayanan Medis Tangani Pasien Covid-19

×

Saksikan Langsung Pelayanan Medis Tangani Pasien Covid-19

Bagikan berita
Foto Saksikan Langsung Pelayanan Medis Tangani Pasien Covid-19
Foto Saksikan Langsung Pelayanan Medis Tangani Pasien Covid-19

PADANG  -Bekerja dari rumah semata tak bisa dilakukan dengan leluasa oleh mereka yang menyandang profesi jurnalis dan fotografi di tengah pandemi Covid-19. Gatal saja kaki mereka, ingin melangkah keluar untuk mendapatkan moment-moment terbaik yang akan menjadi saksi dan bagian sejarah di masa akan datang.Berbalut baju azmat lengkap layaknya petugas medis, Andri Mardiansyah, jurnalis media nasional itu masuk ke ruang operasi cesar RSUP M. Djamil Padang. Dengan penuh kehati-hatian dia melangkah mengikuti instruksi petugas kesehatan sambil menyandang kamera di pundak. Ketika objek yang diinginkan terlihat dia langsung mematik shutter kamera. Berbagai objek itu diabadikannya.

Di ruang operasi cesar itu terlihat sesosok perempuan yang hendak menjalani operasi. Semua petugas pun dibalut baju azmat. Proses persalinan pun dilakukan oleh beberapa dokter dengan spesialisasi berbeda satu sama lain. Mulai dari dokter kandung, anastesi, dokter anak, perawat dan lainnya.Mereka dengan ligat melakukan operasi yang akhirnya mengeluarkan bayi mungil berjenis kelamin perempuan dari perut sang ibu. Hingga kini masih jelas di telinga Andri tangisan pertama bayi berjenis kelamin perempuan itu. Merah badan sang bayi berbalut darah juga terekam dalam kamera ayah dari Hanindya Mardho Tiffany itu. Begitu juga rintihan kesakitan ibu bayi ketika bius hilang dari tubuhnya.

"Proses persalinan berlangsung sekitar 25 hingga 30 menit. Ketika itulah saya menyaksikan langsung seperti apa prosesi cesar. Dulu ketika anak saya lahir saya tak diizinkan masuk oleh dokter. Ketika meliput saya baru bisa melihat proses cesar dari awal hingga akhir," terang Andri, berbagi cerita.Untuk masuk ke ruang operasi cesar, butuh izin yang sangat ketat. Mulai dari dirut, tim dokter yang akan mengoperasi, keluarga pasien dan pihak terkait lainnya. Selama dalam ruangan Andri terus mengingat semua pesan yang disampaikan tim nakes. Termasuk kakak iparnya yang juga seorang dokter. "Jangan menyentuh apa pun dalam ruangan". Tujuannya sebagai antisipasi penularan virus Covid-19.

Ide meliput persalinan cesar di rumah sakit didapat Andri, ketika dia hanya bisa bekerja di rumah beberapa waktu saat PSBB berlangsung. Dia berpikir keras moment apa yang harus diabadikan dan akan menjadi sejarah tentang keberadaan Covid-19 di 2020. Tak mungkin kamera yang ada tersimpan nyaman dalam lemari. Tak mungkin dia harus selalu berdiam diri di rumah tanpa memotret berbagai kejadian selama pandemi."Saya harus keluar rumah," kata Andri membatin ketika itu.

Lalu Andri, yang tergabung dalam grup WhatsApp Kawal Covid-19, beranggotakan para dokter dan ahli berbagai bidang ilmu mencoba mencari ide terbaik. Prosesi persalinan cesar di tengah pandemi."Kalau melahirkan normal itu hal biasa. Kalau melahirkan secara cesar baru luar biasa. Dari sana insting wartawan saya muncul. Kenapa demikian? Karena dokter, pasien harus dipastikan aman dari virus Covid-19. Semua tenaga kesehatan berbalut baju azmat. Itu moment menarik yang tidak bisa didapat saat situasi normal," terang suami dari Dorris Yadewani itu.

Setelah ide tersimpan jelas di kepala, Andri pun menghubungi dokter Bobby Indra Lukman, salah seorang spesialis kandungan dalam grup Kawal Covid-19 Sumbar. Dokter tersebut menyambut idenya dengan baik. Hingga proses persalinan itu terabadikan dengan sempurna. Sebuah kepuasan yang tak bisa dinilai dengan materi.APD Sendiri

Jauh sebelum masuk ke ruang operasi cesar, Andri menyiapkan sendiri APD. Sebab dia tak ingin merepotkan pihak rumah sakit yang ketika itu sangat kekurangan APD untuk nakesnya.Semua APD itu tak sekaligus didapatnya. Caranya pun tak mudah. Butuh waktu lebih dari satu bulan. Hingga semua lengkap barulah dia menyampaikan niat untuk mengambil moment ke ruangan operasi cesar tersebut. Mulai dari baju azmat, kacamata google, sepatu both, sarung tangan dan APD lainnya.

"Saya benar-benar berterima kasih kepada tim medis, pada humas, pak dirut M. Djamil dan Uni Sari Lenggogeni yang menjembati saya hingga bisa berkomunikasi dengan dokter Bobby, dr. Dovy dan dokter lainnya yang tak bisa saya sebut satu per satu. Tanpa izin mereka prosesi memotret cesar di tengah pandemi Covid-19 di M. Djamil tak akan didapat," ungkapnya.Disebutkannya, pengambilan moment operasi cesar di tengah , rekan danmengabadikan moment berharga, bagaimana perjuangan petugas kesehatan memberikan pertolongan kepada pasien, melindungi diri sendiri dan rekan dari Covid-19. (Bersambung)

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini