[caption id="attachment_3514" align="alignnone" width="649"]
Ilustrasi (net)[/caption]MEDAN - Pembunuhan satu keluarga terjadi di Jalan Mangaan, Kelurahan Mabar, Kota Medan, Sumatera Utara, Minggu (9/4). Enam orang menjadi korban dalam pembunuhan ini.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Rina Sari Ginting mengatakan, di dalam rumah pihaknya menemukan lima mayat. Terdiri dari dua laki-laki, tiga perempuan, dan satu korban kritis.Identitas korban adalah kepala keluarga Riyanto (40), Sri Ariyani (40), Sumarni (60), Naya (13) dan Gilang (8). Sedangkan korban yang selamat adalah Kinara, balita umur 4 tahun.
"Korban tewas telah dibawa ke RS Bhayangkara. Sedangkan korban kritis di RS Mitra Medika," jelas Rina.Hingga kini pihak kepolisian masih melakukan olah TKP. Kejadian tersebut pertama kali diketahui oleh tetangga korban yang curiga karena keluarga korban tak kunjung keluar hingga siang hari.
Dari pemeriksaan sejumlah saksi, sebelum para korban ditemukan tewas Minggu pagi, ada seorang tamu yang datang semalam.Rina Sari Ginting menceritakan, peristiwa sadis yang menimpa keluarga Riyanto terungkap sekira pukul 09.00 WIB. Saat itu seorang tetangga bernama Spripim (40), berkunjung untuk memberi tahu lampu samping rumah Riyanto masih menyala padahal hari sudah siang.
"Spripim melihat pintu samping rumah korban terbuka dan masuk. Dia lalu terkejut ketika melihat lantai rumah sudah bersimbah darah dan menemukan 5 korban tewas," katanya.Dari keterangan Spripim, pada Sabtu malam terlihat seorang pria bertamu ke rumah Riyanto. Namun Spripim tak kenal siapa pria tersebut. "Saksi tidak melihat dengan jelas siapa tamu pria tersebut," lanjutnya.Sedangkan saksi lainnya, Isa, mengaku sempat mendengar Riyanto mengatakan "kok enggak nelpon kau" kepada pria yang datang bertamu tersebut."Sekira pukul 00.30 WIB saksi mendengar suara sepeda motor matik ngebut di depan rumahnya. Dan anak saksi melihat keluar namun pria tersebut telah pergi," pungkas Rina.
Belum terungkap motif dan siapa pelaku pembunuhan satu keluarga ini. Saat ini, tim kepolisian masih melakukan penyelidikan. (rahmat)
