Sejarah Puasa Ramadan

×

Sejarah Puasa Ramadan

Bagikan berita
Sejarah Puasa Ramadan
Sejarah Puasa Ramadan

Ibadah puasa Ramadan merupakan kewajiban yang sudah berlangsung lama, sejak adanya para Nabi dan Rasul sebelum kenabian Muhammad Saw. Informasi itu terang disebutkan oleh al-Qur'an 'Wahai orang yang beriman, diwajibkan kepadamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan kepada umat sebelum kamu, mudah-mudahan kamu menjadi orang yang bertakwa' (al-Baqarah ayat 183).Para ulama berbeda pendapat dalam menjelaskan maksud ayat 'sebagaimana telah diwajibkan kepada umat sebelum kamu'. Apakah kewajiban berpuasa hanya sebatas kesamaan hukum saja atau juga kesamaan pada tata laksana puasanya.

Muaz bin Jabal dan 'Atha sebagaimana dikutip oleh Imam al-Qurtubi dalam Jami' li Ahkam al-Qur'an, bahwa kesamaan puasa antara syari'at Nabi Muhammad saw dengan syari'at Nabi sebelumnya hanya pada hukum wajibnya saja tetapi tidak tata caranya sebab cara puasa para Nabi sebelumnya berbeda-beda, meskipun kewajiban puasa sudah berlangsung sejak Nabi Adam a.s.Pendapat kedua menyebutkan bahwa kesamaan antara kewajiban puasa bagi umat sebelumnya dengan umat Nabi Muhammad saw adalah juga diwajibkan puasa Ramadan dengan tata cara yang sama pula. Hal itu merujuk pada riwayat bahwa puasa Ramadan telah Allah wajibkan atas umat-umat sebelummu (H.R Ibnu Abi Hatim).

Tetapi seiring berjalannya waktu, telah terjadi penyimpangan dan penyelewengan oleh umat sesudahnya dari umat Yahudi dan Nasrani.Puasa Nabi Terdahulu

Al-Qur'an dan hadis memberikan informasi tentang pelaksanaan ibadah puasa nabi-nabi terdahulu. Meskipun tidak dijelaskan tentang tata caranya tetapi para ulama berpendapat bahwa puasa yang mereka kerjakan adalah puasa wajib.Pertama, puasa Nabi Daud a.s. Umat Nabi Daud diwajibkan berpuasa seumur hidup dengan cara berselang-seling setiap dua hari. Ada beberapa riwayat yang menjelaskan tentang hal itu, antara lain riwayat Imam al-Bukhari dari Abdullah bin Umar bahwa Nabi saw bersabda 'shalat sunat yang paling dicintai oleh Allah adalah sahalat (seperti) Nabi Daud a.s dan puasa sunat yang paling dicintai oleh Allah adalah puasa (seperti) Nabi Daus a.s. Beliau tidur separuh malam, shalat sepertiganya, tidur seperenamnya lagi. Beliau puasa sehari dan berbuka sehari.

Kedua, puasa Siti Maryam. Puasa yang dikerjakan Siti Maryam tidak hanya menahan makan dan minum bahkan tidak boleh berbicara. Maka makan, minum dan bersenanghatilah engkau. Jika engkau melihat seseorang, maka katakanlah, “Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pengasih, maka aku tidak akan berbicara dengan siapa pun pada hari ini.” (Q.S Maryam: 26).Ketiga, puasa Nabi Muhammad saw sebelum kewajiban puasa Ramadan. Puasa Ramadan diwajibkan tanggal 10 Sya'ban tahun kedua Hijriyah. Sebelumnya, Nabi saw dan para sahabat sudah melaksanakan ibadah puasa tiga hari setiap bulan dan puasa 10 Muharram (asyura'). 'Rasulullah saw berpuasa tiga hari pada setiap bulannya dan beliau berpuasa di hari Asyura' (H.R Abu Daud).

Dengan turunnya perintah puasa dalam surat al-Baqarah ayat 183, maka puasa yang diwajibkan hanya puasa Ramadan saja dan semua puasa yang dikerjakan oleh Nabi dan sahabat sebelumnya dihukumi sunat.(*)

Editor : Eriandi, S.Sos
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini