PADANG - Anggota DPRD Padang Maidestal Hari Mahesa menilai proses seleksi Dewan Pengawas Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Padang hanya akal-akalan saja. Dia mensinyalir proses seleksi dewan pengawas PDAM ini hanya dilakukan untuk orang dekat walikota saja."Memang untuk seleksi itu diumumkan di media massa. Namun jika dilihat dari rentang waktu yang diberikan hanya dari 28 hingga 30 Juli. Rasanya tidak mungkin peminat akan bisa melengkapi persyaratan administrasinya," kata Maidestal, Rabu (29/7) di DPRD Padang.
Artinya, lanjut Esa - sapaan Maidestal, pembukaan seleksi itu hanya dilakukan untuk orang dekat atau orangnya sudah ada. "Walau dalam persyaratannya dibunyikan tidak ada pertalian darah dengan walikota, tapi kita sinyalir orang yang akan terpilih sebagai dewan pengawas PDAM ini sudah ada," katanya.Dia mengatakan untuk mengurus kelengkapan administrasi persyaratan pendaftaran itu jelas makan waktu yang tidak sedikit. Mulai dari surat lahir yang dilegalisir saja makan waktu. Belum lagi surat keterangan dari ke dokter tentang sehat jasmani dan rohani.
"Ditambah lagi membuat karya tulis, transkrip nilai dan syarat lainnya. Kapan peminatnya bisa mengurus persyaratan tersebut sementara waktu yang diberikan singkat begitu," katanya. (bambang) Editor : Eriandi
