Sengketa Tanah, Masyarakat dan Pejabat Pemko Padang Diteror

×

Sengketa Tanah, Masyarakat dan Pejabat Pemko Padang Diteror

Bagikan berita
Foto Sengketa Tanah, Masyarakat dan Pejabat Pemko Padang Diteror
Foto Sengketa Tanah, Masyarakat dan Pejabat Pemko Padang Diteror

PADANG - Ratusan warga dari Kecamatan Koto Tangah, Kuranji dan Nanggalo mengadu ke Walikota Padang, Mahyeldi Ansharullah, Sabtu (3/9), karena status tanah mereka dipermasalahkan bahkan sudah ada yang masuk sengketa.Dalam pertemuan di Balaikota Padang itu Selain Mahyeldi, juga hadir anggota DPD RI Emma Yohana, Kepala Kanwil BPN Sumbar Sayuthi, Kabag Pertanahan Kota Padang, Imral Fauzi, beberapa pejabat Pemprov Sumbar dan Pemko.

Salah Seorang perwakilan warga, Datuk Bejo mengatakan masyarakat sudah gerah dengan persoalan tanah yang tidak kunjung menemui titik terang. Ada ribuan hektare tanah pemukiman dan ulayat di Kota Padang ini yang dipermasalahkan. Padahal tanah ini adalah warisan atau yang telah dibeli dan memiliki sertifikat yang sah.“Persoalan tanah kami sampai kapan seperti ini pak walikota. Kami sudah gerah dengan sengketa yang tidak ada muaranya ini. Segala upaya telah kami tempuh. Tapi ada saja orang yang mengajukan sengketa ke pengadilan. Jadinya, kami seperti terkatung-katung di tanah sendiri,” katanya.

Apalagi informasi dari bahwa tim dari Jakarta ingin melakukan pengukuran tanah-tanah yang bersengketa dan menang di pengadilan.“Kami menolak pengukuran yang dilakukan oleh tim dari Jakarta. Karena tanah yang bersengketa ini ada yang masih banding dan sedang berjalan di pengadilan," tuturnya.

Datuk Bejo mengungkapkan beberapa tokoh masyarakat yang gigih memperjuangkan hak anak dan kemenakannya diteror oleh orang tidak dikenal. Baik itu secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini juga dialami oleh beberapa masyarakat yang juga memperjuangkan tanah mereka.Menanggapi hal itu Mahyeldi menuturkan, tidak masyarakat saja yang terkena ancaman dari orang tidak dikenal tersebut. Akan tetapi, beberapa pejabat Pemko, khususnya di Bagian Pertanahan juga diteror. Di samping itu, ada beberapa aparat yang datang ke kantor pertanahan untuk mengurus beberapa sengketa tanah yang sedang berlangsung saat ini.

“Ada sesuatu yang tidak benar dan tidak transparan dalam sengketa tanah ini. Pejabat kami juga diteror dan diancam. Bahkan ada aparat berbaju lengkap yang datang ke kantor pertanahan untuk mengurus sengketa lahan ini. saya mencium ada banyak permainan soal tanah saat ini,” katanya.Terkait adanya tim dari Jakarta yang akan datang untuk mengukur, Mahyeldi langsung meminta masyarakat untuk membuat surat pernyataan menolak pengukuran ini sampai sengketa tanah ini jelas titik terangnya. Jika ada intervensi atau ancaman yang ditujukan oleh orang yang tidak dikenal itu lagi, laporkan segera. Baik itu dari masyarakat maupun dari pejabat di Pemko dan Pemprov.

“Saya orang yang bertanggung jawab atas nasib tanah bapak dan ibuk semuanya. Jadi jika ada intervensi, mohon laporkan segera. Orang yang ingin menciptakan kegaduhan di kota ini harus kita singkirkan. Jika pengukuran dari Jakarta dan teror yang membuat masalah ini berlarut, sekarang ini tolong buat surat pernyataan menolak tindakan di lapangan sampai sengketa ini jelas duduk perkaranya. Nanti akan saya tandatangani,” kata Mahyeldi.(arief)

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini