Portal Berita Terkini Sumatera Barat
Sumbar  

Sentra Tenun Didirikan di Nagari Silungkang

Dona, perempuan di Nagari Lunto, Kecamatan Lembah Segar ini tengah bertenun membuat kain songket dengan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM).(armadison)

SAWAHLUNTO – Sentra Tenun akan didirikan pemerintah di Nagari Silungkang, Desa Silungkang Tigo, Kota Sawahlunto. Pemerintah alokasikan biaya Rp24 miliar lebih di Dana Alokasi Khusus (DAK) 2023 ini.

“Sentra Tenun ini, nantinya kita kembangkan dalam konsep destinasi wisata tenun,” kata Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Sawahlunto, Tatang Sumarna kepada Singgalang, Minggu (4/6).

Tatang menjabarkan, Sentra Tenun ini punya tiga peran. Tempat rekreasi bagi wisatawan. Tempat edukasi bagi yang belajar bertenun sekaligus sarana pelayanan bagi perajin tenun dalam memperoleh bahan baku, pewarnaan benang dan pengembangan corak tenun.

Jadi, sebut Kepala Dinas Koperindag, Sentra Tenun lebih pada memfasilitasi sarana dan edukasi dengan peralatan disain dan kemasan. Artinya, perajin tenun kota ini setingkat lebih maju nantinya dalam produksi dan percepatan bisnis.

“Ada 837 perajin tenun songket Sawahlunto yang bisa menggunakan Sentra Tenun sebagai sarana meningkatkan produksinya. Wisatawan pun, boleh belajar tenun seraya berkreasi di Sentra Tenun ini,” ujar Tatang.

Dikatakan Kepala Dinas Koperindag, Sentra Tenun, nantinya dikelola bersama masyarakat di Silungkang dan Pemerintah Kota Sawahlunto. Hadirnya Sentra Tenun semakin menguatkan eksistensi sejarah Songket Silungkang ketika disimpulkan menjadi destinasi wisata tenun.

Diulas Tatang, pemerintah tidak hanya membiayai pembangunan fisik Sentra Tenun saja, tetapi juga untuk peralatan dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM) di pertenunan. Pendirian bangunan Sentra Tenun Rp15 miliar, peralatan Rp5 miliar dan SDM Rp4 miliar.(cong)