Sepakbola Itu Permainan nan Indah

×

Sepakbola Itu Permainan nan Indah

Bagikan berita
Foto Sepakbola Itu Permainan nan Indah
Foto Sepakbola Itu Permainan nan Indah

PADANG - Membicarakan sepakbola bakal tak akan habis-habisnya dengan bapak satu anak dan satu cucu ini. Namanya singkat saja, Aminuddin. Telah banyak tanahnya di jual. Semuanya itu demi sepakbola.“Sepakbola itu ibarat ‘istri’ kedua saya. Begitu Aminuddin membuka perbincangan dengan Singgalang sekitar dua tahun lalu di rumahnya tepat di depan Lapangan Sepakbola Rajo Sampono, Katapiang, Padang Pariaman.

Rumah yang dibelinya itu kini sebagian disulap menjadi mess tim Batang Anai FC yang tengah bertarung di Kompetisi Liga 3 Sumbar.Amin –begitu sapaan akrabnya- memang tidak mau tanggung-tanggung ketika memegang suatu tim sepakbola.

Amin Owner sekaligus head coach Batang Anai FC. Sudah dua kali tim yang dibentuknya ini jadi wakil Sumbar ke pentas nasional Liga 3. Tahun 2017 Batang Anai FC tampil jawara Sumbar. Setahun kemudian, 2018 menjadi runner up Sumbar di Liga 3.“Jujur saja, pendanaan Batang Anai FC ini saya menjual tanah. Saya beruntung punya istri yang sangat mendukung walau tanah harus dijual,” kata pelatih yang memulai karir melatih tahun 2002 di SSB Katapiang itu.

Salah satu bukti dukungan sang istri kepada Amin, untuk makan para pemain Batang Anai FC langsung di masak oleh sang istri kemudian rumah di depan Lapangan Rajo Sampono itu dijadikan tempat menginap pemain saat mengikuti Liga 3. Itu telah berlangsung semenjak 2017 lalu.“Alhamdulillah, saat ini Batang Anai FC telah sampai di empat besar Liga 3 Sumbar. Untuk kelanjutan biaya tim ini saya kembali akan menjual tanah. Kalau ada yang mau membeli silahkan hubungi saya,” ujar Amin jelang timnya menghadapi Gasliko di laga terakhir Grup E babak 8 besar Sabtu (21/9) di Katapiang.

Walau tanahnya telah banyak dijual untuk ‘menghidupkan’ Batang Anai FC, namun rezeki Amin tidak kurang. “Sepakbola itu bagi saya suatu permainan nan indah. Kala kita nikmati maka akan menjadi indah. Alhamdulillah, rezeki saya selalu ada,” paparnya.Diceritakan Amin, hubungan kekeluargaan di skuad Batang Anai FC menjadi landasan utama. “Kalau saya kontrak atau gaji pemain dengan apa saya bayarkan. Saya membangun tim ini dengan kekeluargaan. Sekali lagi Alhamdulillah semua pemain dengan semangat kebersamaan bisa mengharungi kompetisi Liga 3 sudah tiga tahun berurutan,” ungkap Amin yang sehari-hari menjabat Dirut PDAM Padang Pariaman itu.

Filosofi menekuni sepakbola itu dengan segenap hati dan jiwa menjadi dasar bagi Amin selama ini.Membahas prestasi Amin selama meniti karir sebagai pelatih sepakbola di awali SSB Katapiang tahun 2002. Mengikuti Piala Walikota Padang hasilnya SSB Katapiang menjadi champion di Piala Walikota Padang. Dua tahun berikutnya, tahun 2004 tampil sebagai runner up Piala Danone dengan label tim SSB Samudera Katapiang.

Lalu, tahun 2006 kembali raih juara Sumbar di Piala Hornas dan menempati peringkat 8 besar nasional di tahun 2007. Prestasi terus diraih Amin pada Piala Metco U-15 dengan raihan runner up nasional. Masih di tahun yang sama 2007 tampil jawara nasional U-13.Pada Porprov 2012, Aminuddin yang diberi amanah menjadi pelatih Padang Pariaman sukses membawa medali emas dari cabor bergengsi itu. Setahun kemudian jadi runner up di Divisi 3 nasional. Dua tahun terakhir Amin mendirikan klub Batang Anai FC dan langsung tampil juara dan runner up Sumbar sekaligus mewakili ke nasional dua kali berurutan.

Tahun ini, menjadi tahun ketiga Amin bertekad membawa Batang Anai FC ke nasional Liga 3. Selangkah lagi, Selasa (24/9) ini menghadapi Gasliko di semifinal Liga 3 Asprov PSSI Sumbar di Stadion H. Agus Salim, Padang. Menang maka tiket nasional pun digenggam kembali oleh Aminuddin.Dengan deretan prestasi yang telah dibuktikan Amin itu, rasanya pantas bapak dari Randi Chandra ini mendapat apresiasi setidaknya dari Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman bahkan Sumbar. (dede)

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini