[caption id="attachment_8393" align="alignnone" width="2048"]
Penertiban PKL Aur Kuning, Bukittinggi (yanti)[/caption]BUKITTINGGI - Seribu lapak pedagang kaki lima (PKL) di Terminal Aur Bukittinggi, yang biasa berdagang di jalur angkot dan area bus parkir ditertibkan, Selasa (23/6).
Penertiban ini dilakukan untuk menata kembali kawasan tersebut yang sudah semraut agar lebih rapi."Penertiban kali ini bertujuan untuk mengosongkan terminal dari PKL karena keberadaan mereka sudah semakin merajalela, tim Yustisi dengan 65 personil yang terdiri dari Satpol PP, TNI, polisi, POM, Dishub, Kesbangpol dan Kejaksaan, tegas menindak pedagang yang nakal," ujar Kepala Kantor Sat Pol PP Bukittinggi, Syafnir saat memimpin penertiban.
Pantauan SINGGALANG, pedagang kalang kabut begitu melihat kedatangan petugas. Lapak lapak PKL langsung dikemas. Kendati demikian, mereka tidak langsung mengangkat dagangan, berharap penertiban ini hanya sesaat saja.Harapan mereka ternyata tidak sesuai kenyataan. Petugas hanya memberi waktu 15 menit untuk berkemas. Setelah itu, masih diberi kesempatan satu jam lagi untuk membuka lapak serta membereskan dagangannya dari lokasi."Iko sabana tsunami, biasanya kami masih berharap bisa berdagang kembali, tapi sekarang semua dagangan harus diangkat dan lapak lapak harus dibongkar, besok hari pakan pula," ungkap salah seorang PKL, Fetri.Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Bukittinggi, Ibentaro Samudera menegaskan, tidak ada lagi PKL yang berdagang di kawasan terminal. (yanti)
Editor : Eriandi, S.Sos
