Setelah Agam, Benda Diduga Serpihan Roket Jatuh di Limapuluh Kota

×

Setelah Agam, Benda Diduga Serpihan Roket Jatuh di Limapuluh Kota

Bagikan berita
Setelah Agam, Benda Diduga Serpihan Roket Jatuh di Limapuluh Kota
Setelah Agam, Benda Diduga Serpihan Roket Jatuh di Limapuluh Kota

[caption id="attachment_55752" align="alignnone" width="649"]Petugas Polsek Suliki dibantu warga, mengamankan lempengan besi yang diduga sampah antariksa dan serpihan roket asal Tiongkok, yang jatuh ke arel sawah warga di Jorong Lokuang, Koto Tinggi, Gunuang Omeh, Selasa (18/7). (Muhammad Bayu Vesky) Petugas Polsek Suliki dibantu warga, mengamankan lempengan besi yang diduga sampah antariksa dan serpihan roket asal Tiongkok, yang jatuh ke arel sawah warga di Jorong Lokuang, Koto Tinggi, Gunuang Omeh, Selasa (18/7). (Muhammad Bayu Vesky)[/caption]SARILAMAK - Serpihan roket yang diduga milik Tiongkok terus berjatuhan di Sumbar. Setelah di Sungai Batang, Maninjau, Agam, di hari yang sama, Selasa (18/7), benda dari atas langit itu ternyata juga jatuh di Limapuluh Kota.

Jika di Agam benda berukuran 110 centimeter dan berat sekitar 7,4 kilogram ini mirip kendi, maka di Limapuluh Kota, tepatnya di kawasan Pasia, Jorong Lakuang, Kampung PDRI Koto Tinggi, Gunuang Omeh, wujudnya berupa lempengen besi."Panjangnya 120 centimeter dan lebar 40 centimeter," kata Kapolres Limapuluh Kota AKBP Haris Hadis, dan Kapolsek Suliki AKP Feri Arjoni, kepada Singgalang, Rabu (19/7).

Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan ) Thomas Djamaluddin meyakini, benda yang jatuh dari atas langit Limapuluh Kota itu, rangkaian dari peristiwa di Agam dan sebagai komponen roket Tiongkok.Kepala Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer ( BPAA) Lapan untuk wilayah Sumbar di Agam, Syafrijon menyebut, sama dengan benda yang jatuh di Maninjau, lempengan besi di Limapuluh Kota merupakan bahagia bahan bakar roket RRT Longmach/Chang-Zheng 3.

Bagian roket ini, digunakan untuk meluncurkan satelit navigasi Beidou M1 pd 13 April 2007 silam, atau 10 tahun lalu. Dikatakan Syafrijon, benda tersebut masuk atmosfer Sumatera Barat sekira pukul 09.09 WIB.“Asal ukurannya besar. Saat masuk atmosfer pecah. Sebagian mungkin jatuh di laut atau hutan,” tukasnya. Syafrijon mengimbau, agar tidak sembarangan memegang serpihan yang jatuh di Koto Tinggi, Limapuluh Kota itu. "Bisa gatal-gatal tangan dibuatnya," kata dia.

Kamis (20/7) pagi ini, pihak BPPA-LAPAN, akan menjemput benda yang sudah diamankan di Mapolsek Suliki tersebut.Ditemukan petani

Sebelumnya, masyarakat Koto Tinggi, Gunuang Omeh digemparkan dengan dentuman keras yang jatuh dari langit, Selasa (18/7) pagi.Jantung Safri (50), serasa mau copot. Pagi itu, dia yang tegah menyiangi sawahnya di Pasia, Jorong Lokuang, Nagari Koto Tinggi, Gunuang Omeh, Limapuluh Kota, Sumbar, kaget setengah mati begitu mendengar dentuman benda jatuh dari langit.

Saking kagetnya, Safri mencoba lari dari sawahnya sendiri. Setelah mengetahui ada lempengan besi menimpa sawahnya, Safri pun langsung memberitahu petani yang lain dan warga sekitar."Kemudian, lempengan besi ini dikeluarkan dari sawah. Panjangnya kisaran 180 centimeter dan lebar 40 centimeter," kata Syafri, bercerita kepada Walinagari Koto Tinggi dan Kapolsek Suliki AKP Feri Arjoni, yang datang menjemput temuannya itu. (bayu)

 

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini