PASAMAN – Sekitar 800 liter tuak diamankan petugas Satpol PP dan Damkar di dua kecamatan di Pasaman, Kamis (23/3).
Kasatpol PP Damkar Pasaman, Asmadi didampingi Kasatbimas Polres Pasaman, Syafrizen menjelaskan, tuak itu disita dari tiga pedagang di Panti dan Rao.
Dijelaskan Asmadi, disitanya ratusan tuak ini berawal saat petugas melakukan kegiatan pengamanan rutin di beberapa daerah yang dianggap rawan terjadinya penyakit masyarakat (Pekat). Saat itulah, petugas mendapat informasi kembali maraknya pedagang tuak di kawasan Panti dan Rao.
“Kamipun langsung bertindak. Hasilnya, sebanyak 800 liter lebih tuak berhasil kami amankan. Bentuk dan kemasannya berbeda-beda. Ada tuak yang masih dalam tahap permentasi hingga tuak yang siap jual. Bahkan kemasan atau tempat letaknya pun berbeda-beda, ada yang masih di dalam ember besar, dalam jerigen, hingga dalam plastik,” jelasnya.
Sementara para pedagang yang kedapatan menjual tuak tersebut bakal ditindak sesuai aturan. “Kita bakal menyeret penjual ke meja hijau Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping. Penjual ini akan disidang yang tergolong dalam tindak pidana ringan. Biasanya mereka bakal dikenakan denda atau kurungan maksimal tiga bulan penjara,” tambah.
Kabid Perlindungan Masyarakat Satpol PP Pasaman Zulfahmi menjelaskan,dalam operasi tersebut petugas sempat dihadang oknum TNI berbaju dinas lengkap, meminta agar tidak menyita tuak yang dijual.
“Ketiga pelaku penjual yakni, Mirawati (50) oknum guru SD, Pung Hotmak (69) dan Alimatun (41). Tentara ini diketahui merupakan salah satu anak pelaku penjual ini. Namun kami tidak gentar dan tidak tebang pilih, kami tetap menyita dan menindak pelaku,” tutup Zulfahmi. (chan)
