PEKANBARU - Perlahan tapi pasti, peserta Kompetisi Liga 2 asal Kota Pekanbaru, Riau yaitu tim As Abadi (AA) Tiga Naga terus berbenah.Selain berlatih fisik dan taktik, skuad tim berjuluk The There Dragon itu juga ikut ambil bagian menjalani vaksinasi Covid-19.
Hal itu dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah dalam meminimalisir penyebaran Covid-19 dan juga melengkapi persyaratan kompetisi.Pantauan Singgalang, vaksinasi itu disuntikkan pada Kamis 10 Juni 2021 kepada seluruh pemain, official dan Akademi tim sepakbola yang bernaung di bawah PT. KS Tiga Naga itu.
"Kita melaksanakan vaksinasi ini di Puskesmas Simpang Baru dan Kepolisian Sektor (Polsek) Tampan," kata manajer tim AA Tiga Naga, Hidayat.Pelaksanaan vaksinasi sengaja dipusatkan di Kantor Tiga Naga yang beralamat di Jalan SM Amin, Kecamatan Bina Widya, Kota Pekanbaru.
"Bukan hanya kita saja, masyarakat sekitar juga kita fasilitasi untuk divaksin. Untuk pelaksanaan hanya satu hari saja dengan target 70 orang," kata pria yang akrab disapa Daday itu.Daday juga menjelaskan bahwa kesediaan keluarga besar KS Tiga Naga untuk divaksin merupakan bentuk dukungan mensukseskan program pemerintah ini juga sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Liga 2.
"Selain memvaksinasi pemain serta staf, Tiga Naga juga mengundang 30 warga serta kerabat dari para staf untuk mengikuti vaksinasi hari ini," ungkapnya.Pemberian vaksinasi itu digelar sejak pukul 09.00 WIB dan berakhir jelang siang. Selanjutnya, KS Tiga naga telah mengagendakan kembail pelaksanaan vaksinasi kedua pada 8 Juli 2021 ditempat yang sama.
Surati PSSI dan PT. LIBDitengah persiapan tim, PT. KS Tiga Naga juga telah menyurati panitia pelaksana kompetisi terkait format dan regulasi Kompetisi Liga 2 tahun 2021.Menurut Daday, surat itu bersifat usulan menyikapi hasil pertemuan virtual tim peserta Liga 2 bersama PSSI dan PT.LIB beberapa waktu lalu.Dalam surat itu PT. KS Tiga Naga mengusulkan tiga poin yang dianggap sangat krusial dan perlu dipertimbangkan.
Pantaun Singgalang tiga poin penting usulan itu adalah terkait format kompetisi yang dinilai tidak bijak apabila dilaksanakan pada 4 grup."Kami tidak sepakat dengan format 4 grup tersebut dengan pertimbangan akan sangat minim kesempatan pemain bertanding apabila klub yang ia bela tidak lolos. Itu artinya hanya ada 10 pertandingan. Kami mengusulkan minimal dua grup dan kalau bisa kompetisi penuh," jelas Daday.
Tak hanya itu Daday juga menjelaskan bahwa pihaknya juga mengusulkan kepada PSSI dan PT. LIB agar membantu peserta Liga 2 mengusulkan lelang sponsorship dengan dasar Inpres nomor 3 tahun 2009 poin ketujuh demi percepatan pembangunan sepakbola."Jadi beberapa klub yang mendaftar dicarikan 1 sponsor, mungkin ini akan kebih menarik karena 1 sponsor brand akan muncul dalam sejumlah klub, bukan hanya 1 klub," ungkapnya.
Tiga Naga juga meminta PSSI dan LIB untuk menggunakan senjata Intruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 tahun 2019.Masukan dari Tiga Naga tersebut bukannya tanpa alasan yang jelas, untuk menjalankan sebuah kompetisi profesional harus dibutuhkan dana atau anggaran yang tidak sedikit.
Editor : Eriandi
