Soal flare, Manajemen Semen Padang PC Bakal Bertindak Tegas

×

Soal flare, Manajemen Semen Padang PC Bakal Bertindak Tegas

Bagikan berita
Foto Soal flare, Manajemen Semen Padang PC Bakal Bertindak Tegas
Foto Soal flare, Manajemen Semen Padang PC Bakal Bertindak Tegas

PADANG - Fans merupakan pemain ke-12 bagi suatu tim sepakbola. Namun bila fans berulah tentu merugikan bagi tim kesayangannya itu. Kini, inilah yang menimpa klub kebanggaan urang awak, Semen Padang FC.Manajemen klub, PT KSSP harus mengeluarkan kocek Rp100 juta ke PSSI. Pembayaran atas sanksi itu 14 hari terhitung sejak surat diterbitkan.

“Kalau tidak salah Rabu (12/6) lalu surat sanksi itu kita terima. Jadi, 14 hari batas waktu pembayaran hukuman itu semenjak surat diterbitkan,” ujar CEO PT KSSP, Rinold Thamrin, Senin (17/6).Ia betul-betul geram dengan peristiwa itu. “Suporter saya harap mau bertanggugjawab. Sanksi itu sangat memberatkan kita. Otomatis apa yang dilakukan fan itu akibatnya sangat menggangu keseimbangan keuangan klub,” kata Rinold.

Diakui Rinold, saat ini untuk pendanaan tim hanya diandalkan dari sponshorship. Artinya, sudah angok-angoki mencari sumber pendanaan. “Dengan membayar denda Rp100 juta kan ibarat buang uang ke laut,” katanya.Makanya, Rinold meminta kepada kelompok suporter serta semua penonton umum tanpa pandang bulu yang datang mensuport tim harus memberikan dukungan dengan cerdas dan penuh tanggungjawab. “Memberi dukungan namun berakibat merugikan tim apa guna,” jelasnya.

Ke depan Rinold, akan bertindakan tegas. “Ya, ke depan jangan diulangi lagi. Terulang lagi, saya akan melakukan tindakan tegas, kapan perlu ke jalur hukum. Apa pun alasannya, yang namanya membakar flare di dalam stadion tidak diperbolehkan,” kata Rinold mengingatkan betul.Ketua Umum Suporter Padang dan Anak Rantau Cinta Kabau Sirah (Spartack), Bonario juga menyesalkan atas peristiwa itu. “Kami (Spartack) meminta maaf dan menyesali atas sanksi yang diterima klub. Namun sebetulnya, ini disebabkan terjadinya mis-komunikasi antara manajemen dengan pendukung,” kata Bonario.

Diakui Bonario, manajemen masih minim memberi informasi kepada kelompok suporter. “Berkaca pada waktu liga sebelumnya penyalaan flare diperbolehkan ketika semua pemain dan perangkat pertandingan sudah keluar dari lapangan. Tapi kami akui menyesali ini karena telah merugikan tim kita yang cukup besar,” ujar Bonario. (dede)

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini