[caption id="attachment_56691" align="alignnone" width="651"]
Ilustrasi. (*)[/caption]PADANG ARO - Dinas Informasi dan Komunikasi Solok Selatan, menyatakan di daerah itu terdapat 22 titik blank spot yang tersebar di tujuh Kecamatan.
Menurut Plt. Kadis Inforkom Solok Selatan Syamsurizal, Senin (4/9) untuk mengurangi blank spot, pihaknya telah mengajukan permohonan kepada operator seluler untuk membangun tower di beberapa titik yang masih dianggap kurang.Usulan untuk penambahan tower ini disambut baik pihak penyedia layanan komunikasi. Mereka berjanji pada tahun ini akan membangun tujuh sampai sepuluh menara Base Tranceiver Station (BTS).
Ditambahkannya, untuk membangun menara BTS butuh kajian seperti seberapa banyak penggunaan serta ketersediaan jaringan listrik. Walaupun di satu titik layak dibangun menara BTS tetapi tidak ada listrik maka akan menemui kesulitan juga.Sedangkan kalau dibangun oleh pemerintah daerah, maka dibutuhkan dana yang besar. Untuk satu ebuah menara dengan tinggi 42 meter akan menghabiskan biayanya mencapai Rp1 miliar. Maka dari itu, diupayakan pembangunan menara tersbut oleh pihak lain.Solok Selatan masuk salah satu daerah Terluar, Terdepan dan Tertinggal (3T) yang masih butuh menara provider. Secara umum di Sumatera Barat, masih banyak daerah yang belum terjangkau jaringan telekomunikasi, seperti di Kepulauan Mentawai, sebagian Solok Selatan, Pasaman Barat, Pasaman, Sijunjung, Dhamasraya, Limapuluh Kota dan Kabupaten Solok, terutama di daerah terisolir yang belum dapat dilewati kendaraan umum. (afrizal)
Editor : Eriandi
