[caption id="attachment_7368" align="alignnone" width="649"]
Sri Mulyani (net)[/caption]JAKARTA – APBN 2017 telah diketok palu oleh DPR RI. Anggaran pada tahun 2017 mendatang pun telah dirancang secara lebih realistis oleh pemerintah melalui Kementerian Keuangan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menuturkan, pemerintah tak dapat berpura-pura memiliki dana untuk mencapai target belanja dalam APBN. Hal ini pun dapat merugikan masyarakat karena berkaitan dengan kepercayaan investor kepada Indonesia.“Kalau mau pura-pura punya duit, enggak kredibel juga. Sehingga akhirnya sinyal dalam perekonomian setiap pemerintah mau melakukan sesuatu, ditanyain benar enggak sih kamu punya (uang),” tuturnya di Hotel Mulia, Jakarta (15/12).
Sri Mulyani menambahkan, pemerintah juga tak dapat secara semena-mena memungut pajak kepada masyarakat karena ekonomi global juga tengah melemah. Termasuk pada sektor migas yang selama ini terdampak cukup besarakibat pelemahan ekonomi global.Untuk itu, APBN harus dirancang secara lebih realistis. Sri Mulyani pun berharap subsidi tak lagi membebani APBN pada tahun 2017 mendatang. Utamanya adalah subsidi pada sektor energi, termasuk dalam hal ini adalah pada sektor perpajakan.
“Celakanya karena saya pernah jadi Menkeu lalu 10 tahun lalu juga ngomongnya begitu (minta keringanan pajak pada perusahaan energi). Sekarang juga begitu,” tuturnya.Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan bahwa subsidi memang ditargetkan tidak akan membebani APBN dalam jangka panjang. Energi baru dan terbarukan pun akan dikembangkan dengan kerja sama bersama pihak swasta. (aci)
