Strategi Branding Usaha Keripik Talas Situjuh '7 Taro Chips'

×

Strategi Branding Usaha Keripik Talas Situjuh '7 Taro Chips'

Bagikan berita
Foto Strategi Branding Usaha Keripik Talas Situjuh '7 Taro Chips'
Foto Strategi Branding Usaha Keripik Talas Situjuh '7 Taro Chips'

Oleh: Tri Rahayuningsih, S.Psi., M.A (Dosen Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas)

Untuk meningkatkan mutu dan penjualan keripik, diperlukan sentuhan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pengolahan dan pengemasannya agar mutu dan penjualan keripik meningkat. Kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli produk keripik. Juga strategi pemasaran yang diterapkan, terutama situasi pandemi COVID-19 yang membutuhkan perhatian khusus terkait aspek produk dalam bauran pemasaran 7P dimana inovasi dalam pengemasan produk dan penetapan merek (branding) akan lebih menjangkau konsumen serta target pasar setelah era adaptasi kebiasaan baru ini. Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan pendapatan usaha mikro Makanan Ringan Keripik Talas melalui strategi branding yakni dengan menciptakan merek yang mudah diingat konsumen dan desain logo merek yang menarik di kemasan keripik.Tim dosen dari Universitas Andalas dalam program kemitraan masyarakat (PKM) membantu usaha berkembang mengadakan kegiatan pengabdian berupa pelatihan pengemasan keripik talas Situjuh, dengan desain logo merek yang melambangkan rasa keripik balado khas Minang (warna merah dan simbol rumah gadang). Merek keripik talas Situjuh atau 7 Taro Chips milik Ibu Aswidar yang berlokasi di Sawah Laweh, Situjuh Tungkar ini pun sudah didaftarkan melalui Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Limapuluh Kota bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas untuk memperoleh Hak Kekayaan Intelektual berupa Paten Merek Dagang dari Ditjen Hukum, sehingga dapat memperkuat posisi merek keripik talas untuk memasuki pasar yang lebih luas lagi.

Kemasan plastik dengan klip sudah tidak asing lagi, karena memudahkan konsumen dalam menikmati cemilan untuk membuka dan menutup kembali. Istilah lain kemasan ini adalah dengan menggunakan zipper, dan berbentuk standing pouch, sehingga menarik konsumen ketika produk terpajang di etalase toko. Kemasan jenis ini ada yang berbahan plastik tebal ataupun aluminium foil. Dari segi material, tentunya kemasan ini lebih menjaga ketahanan produk karena udara tidak mudah masuk ke dalam kemasan, sehingga produk lebih berkualitas daripada yang menggunakan kemasan plastik biasa. Kelebihan kemasan berbahan nylon / plastik tebal dibandingkan aluminium foil adalah memiliki sisi transparan, sehingga konsumen bisa melihat isi produk di dalam kemasan, yang tentunya lebih menarik konsumen untuk percaya.Pada proses pengemasan dilakukan dengan menjaga kebersihan dan menimbang sesuai ukuran yang dicantumkan. Kemasan berlogo merek ini dapat dibuat secara mandiri oleh pelaku usaha dengan memanfaatkan kemasan plastik zipper yang sudah ada klip pembuka – penutup nya yang sudah banyak dijual di pasaran, biasanya digunakan ukuran 16 x 24 cm. Kemudian logo merek dapat dicetak di atas kertas sticker dan ditempelkan di kemasan plastik sehingga tampilan nya lebih menarik. Walaupun kemasan ini menjadi lebih mahal, namun dengan harga jual yang cocok dipasarkan di swalayan dan pusat oleh-oleh, tentunya dapat bersaing dengan jenis makanan ringan lainnya. Pelatihan pembuatan kemasan berlogo merek dan proses pengemasan yang tim dosen berikan kepada mitra usaha Keripik Talas Situjuh dapat ditonton pada chanel youtube dosen https://youtu.be/o5fLqul8cgY .

Kegiatan PKM ini dapat terlaksana dengan lancar juga berkat dukungan dari Wali Nagari Situjuh Tungkar. Wali Nagari memberikan apresiasinya terhadap kerja sama UNAND dan tim Dosen yang turun ke daerah untuk membantu pengembangan usaha warga Situjuh, Kabupaten Limapupuh Kota. Untuk kegitan selanjutnya, Usaha Keripik Talas Situjuh akan memperoleh nomor PIRT dari Dinas Kesehatan, setelah sebelumnya sudah terdaftar izin usaha mikro. (*)

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini