[caption id="attachment_39112" align="alignnone" width="649"]
Keramba Jaring Apung (KJA) Danau Maninjau, Kabupaten Agam, ditimpa musibah, 100 ton ikan budidaya di KJA mati lemas tak berdaya. Selain disebabkan tubo balerang (Up Weling). (lukman)[/caption]LUBUK BASUNG - Kematian ikan di Keramba Jaring Apung (KJA) Danau Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat masih berlangsung. Tiap hari ikan-ikan di KJA Danau Maninjau itu mengalami kematian. Petugas Dinas Kelautan (DKP) Kabupaten Agam masih melakukan pendataan.
Kepala DKP Kabupaten Agam, Ermanto, kepada Singgalang di Lubuk Basung Rabu (31/8) menceritakan, peristiwa ini terjadi akibat badai yang berembus dengan kencang hingga terbaliknya air dan lumpur dari dasar Danau Maninjau.Air Danau Maninjau berputar-putar dan membolak-balik jadi gelombang besar yang berakibat naiknya lumpur belerang kepermukaan. Akibat petaka tersebut lebih 100 ton ikan mati. Hingga berita ini diturunkan, kematian ikan itu masih berlangsung dan berpindah-pindah.
Semula, pada awal kejadian Jumat (26/8) dilaporkan ikan yang mati hanya sekitar 10 ton, namun dari hari kesehari semenjak musibah ini berjangkit beberapa hari lalu, hingga Rabu (31/8) sudah lebih dari 100 ton ikan yang mati dengan taksiran kerugian mencapai Rp2 miliar lebih. (lukman) Editor : Eriandi, S.Sos