[caption id="attachment_73412" align="alignnone" width="650"] Buku 'Rindu Baitullah Menikam Ulu Hati' (ist)[/caption]PADANG - Ranah Minang tidak pernah berhenti menulis. Tak berhenti menerbit buku. Inilah ranah yang subur pekerja kata-kata. Sebuah keasyikan intelektual yang tak boleh berhenti walaupun teknologi informasi menjauhkan kita dengan buku-buku.
Kali ini, sastrawan cum wartawan, Khairul Jasmi merilis buku kembali. Setelah novel Lonceng Cinta Sekolah Guru (Kompas: 2012), ia meramu catatan perjalanan spiritualnya ke Baitullah menjadi sebuah buku setebal 300 halaman, diterbitkan Republika. Enak dibaca dan perlu bagi mereka yang akan berangkat ke Tanah Suci dan juga bagi yang telah pulang namun memendam rindu.Buku KJ, demikian Pemimpin Redaksi Harian Singgalang ini akrab disapa, berjudul Rindu Baitullah Menikam Ulu Hati (2018). Judul merangkum semua catatan perjalanan yang ditulis selama 40 hari di dua kota (haramain) akar tunggang sejarah agama Islam itu. Sejak berangkat dari Padang, sebagai kloter pertama hingga pulang.
Pembaca akan dibuat mengharu-biru, saat waktu pulang tiba, saat badan berbalik dari Ka'bah, rindu segera menyergap. Seperti menghentikan langkah agar jangan segera pulang. Beragam pula cerita menarik dan jenaka, selama di Madinah dan Mekkah.Sebagai alumnus sejarah, KJ kerap mengayunkan cerita perjalanan spiritual penuh dengan untaian sejarah. Sebagai sastrawan, penulis cerpen Ketika Julies Sedang Rindu (Surau, 2005) ini, kerap menghadirkan larik-larik doa dalam bentuk puisi. Begitulah, ketika hatinya bergetar memahami dan mengerjakan rukun ibadah haji yang menguras waktu dan tenaga di tanah suci.Seperti tulisan-tulisan khas KJ, balutan jurnalisme sastrawi ditambah suasana bathiniyah yang sedang bergemuruh dalam beribadah, buku ini tak lagi sekadar reportase sederhana. Bila pembaca sempat membaca dua tiga tulisan perjalanan KJ di Harian Singgalang, maka buku ini telah dilengkapi dengan foto, data dan tulisan yang tak sempat dimuat. Diberi kata pengantar oleh Menteri Agama RI,Lukman Hakim Saifuddin juga dikomentari oleh Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK), dan ustaz seribu viewer, Abdul Somad, dan Gubernur Irwan Prayitno. Editor buku ini, Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang dan kandidat Dr. Abdullah Khusairi, MA. Pengantar juga diberi Dr Mafri Amir wartawan senior. Bos Harian Singgalang, memberi catatan penutup yang dalam.
Menurut pihak penerbit, buku ini segera dilepas ke pasaran. Kini sedang proses cetak. Pembaca diharap bersabar, dalam beberapa minggu ke depan akan hadir di toko-toko buku. Tentu saja, bisa dipesan secara online. Pre order sebelum terbit, telah laku 1.500 eksemplar. (abdullah khusairi)
Editor : Eriandi