[caption id="attachment_65402" align="alignnone" width="650"]
Koordintor Lapangan, Hendro Bara dikelilingi pengunjukrasa membacakan tata tertib unjuk rasa. Sudah tiga hari warga Maligi ini berunjukrasa ke PT PHP unit II. (andika)[/caption]SIMPANG AMPEK - Hingga hari ke tiga, warga Maligi, Nagari Persiapan Maligi, Kecamatan Sasak Ranah Pasisia, Pasbar masih tetap bertahan di lokasi Plasma Maligi, PT Permata Hijau Pasaman (PHP) uni II.
Warga mendemo perusahaan milik Wilmar Group itu, menuntut lahan plasma mereka yang dirampas perusahaan di kembalikan.Koordinator Aksi, Hendro Bara kepada Singgalang, Miungg9 (11/3/2018) mengatakan, sudah tiga hari mereka melakukan aksi, belum satupun pihak perusahaan yang menemui pendemo. Apalagi berniat untuk memenuhi tuntutan mereka. Begitu juga dengan pihak pemerintah daerah.
Kecuali pada unjuk rasa hari pertama, Jumat (9/3) lalu, pihak kepolisian dan Kesbangpol Pasbar menemui pendemo dan mengajak berdialog. Tetapi, dialog itu bukan menaggapi masalah tuntutan warga, melainkan meminta warga Maligi untuk menghentikan sementara unjuk rasa, sebab pada Senin (hari ini -red) dan Selasa (besok -red) akan ada kunjungan menteri ke Kantor Bupati Pasbar."Kami tidak bersedia, kunjungan menteri tidak ada hubungannya dengan aksi kami. Kalau pihak pemerintah berada di pihak kami, kami akan tenang di sini. Dan bukan tidak mungkin, massa akan mendatangi kantor bupati, apabila pihak pemerintah tidak peduli dengan tuntutan kami," kata Hendro Bara.Katanya, tuntutan warga tidaklah mengada-ada melainkan sesuai fakta. Dulu 1990 ninik mamak menyerahkan lahan kepada PT PHP sebanyak 1.400 hektare untuk lahan inti dan 2.100 hektare untuk lahan plasma. (dika)
Editor : Eriandi, S.Sos
