Sumbar Berjuang Capai ‘Herd Immunity’ di Akhir Tahun

×

Sumbar Berjuang Capai ‘Herd Immunity’ di Akhir Tahun

Bagikan berita
Foto Sumbar Berjuang Capai ‘Herd Immunity’ di Akhir Tahun
Foto Sumbar Berjuang Capai ‘Herd Immunity’ di Akhir Tahun

PADANG – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat didukung TNI Polri dan stakeholder lainnya saat ini tengah berjuang mencapai herd immunity atau kekebalan komunal pada akhir tahun 2021. Untuk mencapai target itu, capaian vaksinasi haruslah minimal 70 persen dari populasi. Beberapa hari tersisa di tahun 2021 ini diharapkan bisa dimanfaatkan secara maksimal dan dilakukan secara ‘gotong royong’ untuk mencapai target tersebut.Sejumlah nara sumber dalam Forum Group Discussion (FGD) yang diadakan Harian Singgalang bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) via zoom, Jumat (14/12) menyatakan optimis target 70 persen tersebut bisa tercapai meski saat ini baru 60 persen untuk dosis pertama dan sekitar 35 persen dosis kedua. FGD tersebut menghadirkan nara sumber Swabber dan Penyintas Covid-19, Kol (Purn) dr.Farhaan SpTHT-KL SpTHT, Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Satake Bayu Setianto dan Duta Covid, Lia Handayani.

dr.Farhaan menyebut, supaya tercapai herd immunity terhadap virus covid-19, vaksinasi pertama harus melebihi 70 persen. Dari 16 hari yang tersisa menjelang akhir tahun, jika peningkatan per hari bisa 0,76 persen saja, maka target minimal 70 persen tersebut bisa tercapai.Ia berharap masyarakat Sumatera Barat semakin meningkat kesadarannya untuk divaksin, sehingga target 70 persen vaksin pertama dan diikuti vaksin kedua bisa tercapai. Untuk itu, perlu edukasi secara massif yang harus dilakukan pemerintah, bisa melalui masjid-masjid, warung ataupun saat kegiatan bersama.

Ia mengingatkan, vaksin pertama harus diikuti oleh vaksin kedua yang merupakan booster untuk membentuk antibodi. Kalau hanya dilakukan vaksin pertama, maka hasilnya tak akan maksimal. Vaksin pertama tanpa diiringi vaksin kedua, tak bisa membentuk antibodi yang pada akhirnya tak bisa membentuk kekebalan kelompok seperti diharapkan.Dikatakan, vaksin menjadi upaya meminimalkan korban nyawa dari penderita yang terpapar Covid-19. Artinya, bila mereka sudah divaksin, secara klinis gejalanya menjadi ringan.

“Tapi, jangan buat suatu asumsi atau pandangan yang berbeda. Bahwa, jika sudah vaksin, maka dianggap sudah kebal terhadap covid. Tetap lakukan prokes dengan baik. Lakukan 5 M seperti yang dianjurkan pemerintah,” katanya mengingatkan.dr.Farhaan mencontohkan, sudah banyak negara yang vaksinnya bahkan di atas 80 persen, tapi kasus covid-19 nya kembali meledak, seperti Singapura, Jerman dan Amerika Serikat. Hal itu karena negara-negara itu sudah melakukan berbagai pelonggaran atau relaksasi, bahkan konser musik, tanpa memperhatikan lagi protokol kesehatan.

Terkait optimisme mencapai target 70 persen di akhir tahun tersebut, Kombes Pol Satake Bayu, menyatakan, semua pihak harus optimis mencapai apa yang ditargetkan tersebut. Bahkan, Polda Sumbar saat ini melakukan Gebyar Vaksin tak hanya di hari Sabtu, tapi juga Minggu. Dengan demikian, masyarakat yang tak bisa melakukan vaksin di hari Senin sampai Sabtu, bisa melakukannya di hari Minggu. Dan, itu digelar di semua jajaran bekerja sama dengan Forkopimda di masing-masing wilayah.“Meski sekarang baru 60 persen yang sudah divaksin, tapi kita tetap harus optimis dengan upaya-upaya yang dilakukan,” katanya.

Dikatakan Satake, dilihat dari evaluasi selama empat bulan terakhir, realisasi vaksinasi Covid-19 di Sumbar sangat menggembirakan. Dari persentase yang semula hanya 22 persen, kini sudah mencapai 60 persen. Padahal, untuk naik 1 persen saja, harus memvaksin 20 ribu-an lebih warga. Meski di awal-awal ada iming-iming sembako atau door prize untuk melakukan vaksin, tapi menurutnya, hal itu ditanggapi dengan positif saja. Karena, tujuannya memang untuk kesehatan.Gebyar Sumdarsin singkatan dari Sumbar Sadar Vaksin merupakan upaya yang dilakukan jajaran Polda Sumbar sebagai menjalankan perintah dari Kapolri untuk usaha percepatan vaksinasi. Karena, pada awalnya, masyarakat yang mau divaksin sangat minim sebab termakan berita-berita hoaks. Sehingga, Polri bersama Dinkes dan stakeholder lainnya dikerahkan untuk memberikan edukasi dan sosialisasi pada masyarakat tentang manfaat vaksinasi. Polda dan jajaran pun melakukan upaya-upaya seperti menjemput dan membawa masyarakat ke lokasi vaksin. Sumdarsin pun diharap bisa menjadi ikon bagi Sumbar tentang semangat melakukan kegiatakan vaksin.

Sementara itu, Jurnalis yang juga Duta Covid, Lia berpandangan bahwa peningkatan untuk percepatan vaksinasi haruslah kerja gotong royong. Tak bisa dilakukan satu atau dua pihak saja. Semua menjadi kesatuan untuk mempercepat vaksinasi. Termasuk wartawan, harus aktif memberikan informasi dan edukasi pada masyarakat.“Semua harus bekerja gotong royong untuk memutus mata rantai penyebaran covid ini. Sekarang, saya lihat belum semuanya bersatu. Misal, di tempat wisata, mall dan hotel, seharusnya melakukan hal yang sama, yaitu menyediakan layanan vaksin bagi yang belum divaksin,” katanya.

Ia juga mengingatkan masih rendahnya capaian vaksin kedua. Ia berharap, jangan sampai vaksin pertama dilakukan hanya karena iming-iming sembako atau lainnya. Namun, benar-benar harus kesadaran masyarakat itu sendiri. Karena itu, perlu peran tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk ikut mengkampanyekan pentingnya vaksinasi covid-19.Waspadai Nataru

Menyikapi libur akhir tahun atau nataru, Farhaan mengimbau masyarakat agar tak perlu melakukan mobilitas kalau tak penting sekali. Meski kondisi covid-19 saat ini sudah landai, tapi ia mengingatkan adanya varian baru bernama Omicron yang mudah menular.“Silakan melakukan kegiatan-kegiatan. Tapi, jangan terlalu euforia karena menganggap covid sudah landai. Kalau pergi ke tempat wisata, lakukan prokes dengan baik. Jangan kunjungi tempat-tempat wisata yang penuh 100 persen. Kalau bisa kunjungi yang hanya 75 persen. Atau, kalau lebih aman lagi, kunjungi objek wisata yang membuat aturan hanya menerima 50 persen (dari kapasitas kunjungan),” ujarnya.

Sementara itu, sebagai pengamanan dan pengawasan prokes, menurut Satake Bayu, Polda Sumbar akan menggelar Operasi Lilin Singgalang 2021 dengan melibatkan 3 ribu lebih personil. Bergabung di dalamnya TNI Polri dan stakeholder lain seperti Satpol PP dan Dishub. Polda akan membentuk 40 pos di wilayah dan jajaran serta 20 pos pelayanan di tempat layanan publik dan wisata.Karena tidak ada kebijakan penutupan objek wisata menjelang tahun baru oleh Pemprov Sumbar, kepolisian akan ikut membantu menjaga keamanan dan pelaksanaan prokes. Masyarakat dipersilahkan merayakan tahun baru, tapi tidak dengan pesta kembang api dan tidak berlebihan.

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini