[caption id="attachment_17905" align="alignnone" width="650"]
Ilustrasi. (rahmat zikri)[/caption]PADANG - Sumbar kekurangan daya tampung SMA/SMK sederajat. Jumlah kekurangan mencapai 1.582 siswa didik. Perlu ada penambahan sekolah atau setidaknya penambahan ruang kelas di sekolah-sekolah yang ada.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan Sumbar, saat ini tersedia daya tampung untuk 90.952 siswa untuk SMA/SMK sederajat. Itu sudah termasuk sekolah negeri dan swasta. Sementara lulusan SMP sederajat mencapai 92.534. Jadi total kekurangan daya tampung mencapai 1.582. Jika tak ada sekolah swasta kekurangan bisa mencapai 21 ribu."Kita punya daya tampung untuk 71 ribuan siswa di SMA/SMK negeri. Lalu untuk 21 ribuan siswa di SMA/SMK swasta. Tapi jumlah itu masih kurang untuk menampung semua lulusan SMP sederajat," ujar Kepala Dinas Pendidikan, Burhasman Bur saat rapat dengan Komisi V DPRD Sumbar, Rabu (5/7).
Burhasman menjelaskan kekurangan itu tak merata terjadi di seluruh kabupaten/kota. Pada sebagian kabupaten/kota ada yang memiliki daya tampung lebih besar dari kebutuhan. Sementara di sebagian kabupaten/kota lainnya jumlah kebutuhan jauh lebih besar dari daya tampung.Dia mencontohkan, kabupaten/kota yang memiliki kelebihan daya tampung terbanyak adalah Bukittinggi dengan jumlah 1.548 siswa.
Sementara kabupaten/kota yang kekurangan daya tampung terbanyak yakni Pasaman Barat yang kekurangan sampai 2.467 siswa, Limapuluh Kota 1.024 dan Agam 994.Untuk mengatasi hal itu, Dinas Pendidikan menerapkan pola penerimaan siswa baru dengan berbagai metode. Salah satunya menetapkan beberapa sekolah di kabupaten/kota yang kelebihan daya tampung sebagai rayon bersama. Sehingga bisa menampung siswa dari luar daerahnya. Sehingga pemerataan tampuangan siswa bisa dilakukan secara merata.Namun terpaksa pula terjadi penambahan daya tampung dalam satu kelas."Normalnya satu kelas itu minimal diisi 32 siswa dan maksimal 36 siswa," ujarnya. (yose)
Editor : Eriandi, S.Sos
