[caption id="attachment_4709" align="alignnone" width="649"]
Ilustrasi (net)[/caption]PADANG - Januari tahun depan, Dinas Pertanian Padang akan menjadikan rumah potong hewan (RPH) Aia Pacah lebih representatif. Pembenahan RTH tersebut menghabiskan anggaran sebesar Rp4,6 miliar.
"Insya Allah tahun depan, kita sudah mempunyai RPH yang representatif. Untuk itu, untuk dua RPH yang ada di Lubuk Buaya akan kita tutup," kata Kepala Dinas Pertanian Padang, Syaiful Bahri, kepada Singgalang, Selasa (8/8).Syaiful mengatakan, saat ini RPH di Aia Pacah tersebut hanya bisa memotong hewan sebanyak lima sampai 15 ekor. Sementara di Padang sekitar 50 ekor per hari melakukan pemotongan hewan.
"Karena tidak tertampungnya banyaknya pemotongan hewan, masih ada beberapa pedagang yang memotong hewan ternaknya di rumahnya. Padahal itu melanggar peraturan," ujar Syaiful.Sebenarnya melakukan pemotongan di rumah masing-masing melanggar peraturan. Sebab, pemotongan hewan tersebut harus melewati standar nasional. Selain itu, juga harus mengantongi label halalnya.Itu semua tidak ada terdapat pada rumah potong milik pedagang. Sebab, peralatan yang ada di sana, belum tentu memenuhi standar yang telah ditetapkan pemerintah."Jadi saat ini kita dilema menegakkan peraturan, karena sarana dan pra sarana kita belum memadai. Untuk itu, saat ini kita mengimbau para pedagang hewan ternak, kedepan bisa mematuhi peraturan yang ada," tutupnya. (deri)
Editor : Eriandi, S.Sos
