PADANG – Apa yang dikawatirkan Balai Wilayah Sungai Sumatera V bahaya pada bendung Koto Pulai Koto Tangah terjadi juga. Bendung tersebut menelankan korban jiwa.
Untuk menyikapi peristiwa itu, Balai Wilayah Sungai kembali mengingatkan kepada masyarakat Kota Padang untuk tidak bermain-main pada reruntuhan Bendung Koto Pulai, Koto Tangah.
“Kami sudah peringatkan, mudahan kejadian ini jadi pelajaran untuk kita semua, “sebut Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera V Faliansyah didampingi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Operasi dan Pemeliharaan II, Oki Syafrel, Selasa (3/1).
Dikatakannya, bendungan yang selesai dibangun pada 2001 itu saat ini dalam kondisi rusak berat. Bendungan itu rusak karena gempa 2009, ditambah dengan banjir bandang yang beberapa kali melanda Batang Aie Dingin.
“Maka sangat besar peluang akan menelan korban jiwa, bentuk beton dan batu alam angat berbeda. Beton pecah itu lebih bahaya dari batu alam, karena lebih tajam, apalagi ada besi-besi tajam,” ujarnya.
Dikatakannya, agar masyarakat mengetahui bahaya itu, BWSS V telah memasang papan peringatan. Selain itu juga memasang pita peringatan jangan mendekat.
“Kita sudah anggarkan Rp45 miliar untuk perbaikan tahun ini. Nanti kita laksanakan dengan cepat,”tambahnya.
Sebelumnya, Senin (2/1) bendungan Koto Pulai menelan korban jiwa. Seorang remaja ditemukan tewas setelah dinyatakan hilang terseret arus. (yose)
