[caption id="attachment_27338" align="alignnone" width="650"] Kepala BNNP Sumbar, M. Ali Azhar dan Kepala Kemenkumham Kanwil Sumbar, Ansarudin perlihatkan barang bukti hasil razia di Lapas Muaro, Padang (arief pratama)[/caption]PADANG - DPRD Sumbar mengapresiasi langkah Badan Nasional Narkotika (BNN) Sumatera Barat untuk merazia Lapas Muaro Padang, Rabu (16/3) lalu.
Dari operasi itu, 30 dari 120 narapidana yang dites dinyatakan positif menggunakan narkoba. Ditemukan alat penghisap sabu, alat timbang, senjata tajam, uang dan puluhan HP yang diduga digunakan untuk berkomunikasi ke luar untuk memasarkan atau membeli narkoba.Namun demikian DPRD menyayangkan razia cuma dilakukan terhadap tahanan, tidak termasuk aparat di Kemenkumham itu sendiri. "Ibarat kita akan menyapu lantai yang kotor, sapu yang digunakan harus bersih. Kalau sapunya kotor, maka lantai yang disapu bukan jadi bersih, tapi malah bertambah kotor," ujar anggota Komisi V DPRD Sumbar, Amora Lubis.
Tidak hanya di Lapas, instansi lain juga perlu dibersihkan dari narkoba. "Kalau aparat saja menggunakan narkoba, bagaimana mereka akan mengingatkan orang supaya tidak menggunakan narkoba," katanya.Kepala BNNP Sumbar, M. Ali Azhar menanggapi positif komentar DPRD. BNNP memang sudah punya rencana untuk melakukan razia mendadak di kantor Kemenkum HAM. "Saya telah sepakati dengan kepada Kanwil Kemenkumham untuk melakukan razia. Saya sudah minta supaya rencana ini jangan dibocorkan kepada pejabat yang ada di sana," ujarnya.(defil) Editor : Eriandi