[caption id="attachment_46804" align="alignnone" width="691"]
Suneki (ketimbangngemis)[/caption]JAKARTA –Bahagia bercampur haru tampak sangat jelas diwajah Suneki. Air matanya pun menetes membasahi kerut pipinya. Siang itu Suneki kedatangan tamu spesial yakni para dermawan dari Komunitas Ketimbang Ngemis yang memberikan donasi berupa uang dan pakaian layak pakai.
Suneki atau yang akrab disapa Mbah merupakan penjual sate bakso yang dititipkan ke warung-warung milik warga di Kota Semarang Jawa Tengah. Di usianya yang sudah 75 tahun lebih namun semangat hidup yang terdapat pada dirinya patut diacungi jempol. Setiap pagi ketika sang surya masih mengumpat di ufuk timur, Mbah sudah bersiaga dengan puluhan tusuk sate bakso yang ia jual dengan harga Rp 900 rupiah per tusuk. Tiupan angin pantai yang semilir merupakan teman seperjalanan ketika mbah melangkahkan kakinya menuju warung penitipan.Menurut salah seorang voulenter Ketimbang Ngemis, si mbah berjualan sate bakso untuk membiayai terapi kesehatan akibat sakit punggung dan nyeri dibagian jari kaki. Kendati anak-anak mbah tinggal berdekatan dengan rumah mbah di daerah tambak mulyo dekat Tempat Pelelangan Ikan Tanjung Mas namun mbah tidak mau merepotkan anak-anaknya.
“Mbah Neki merupakan wanita yang Mandiri, ia tidak mau meminta minta belas kasihan orang, beliau tinggal dibelakang rumah anak-anaknya,” Tulis Komunitas Ketimbang Ngemis di akun Instagramnya. Demikian kbknewsid. (lek)
Editor : Eriandi
