Tambo#3 Kapacak Malam Ini di Bukittinggi

×

Tambo#3 Kapacak Malam Ini di Bukittinggi

Bagikan berita
Foto Tambo#3 Kapacak Malam Ini di Bukittinggi
Foto Tambo#3 Kapacak Malam Ini di Bukittinggi

BUKITTINGGI -  Kegiatan kesenian Tambo#3 Kapacak akan dibuka malam ini, Selasa (11/9) oleh Kapolda Sumatera Barat Irjen Fakhirzal di Perpustakaan Proklamator Bung Hatta, Bukittinggi.Pameran diikuti 32 Seniman asal Sumatera Barat yang tinggal di Sumbar, Bandung dan Yogyakarta.

Beberapa nama yang tinggal di Sumbar seperti Hamzah, Ibrahim, Yon Indra, Romi Kumik, Irwandi, Nasrul Palapa hingga generasi yang lebih muda layaknya M.Ridwan, Romi Almon, dan lainnya ikut ambil bagian.Lalu beberapa seniman dari Sumbar yang tinggal di Yogyakarta turut berpartisipasi, adalah Jumaldi Alfi, Yunizar, Zulkarnaini, Gusmen Heriadi, dan Erizal As. Lalu ada satu seniman tinggal di Bandung yaitu Fazar Roma Agung Wibisono.

Menurut Yon Indra, selaku ketua Tambo Arts Center (TAC), perhelatan ini adalah event-seni ketiga yang dilaksanakan oleh Tambo. Tema Kapacak sengaja diangkat, bertujuan untuk menggandeng dan mengajak seluruh elemen seni rupa untuk saling bekerjasama dan bergerak bersama dengan proses kreatif. Dalam perhelatannya juga meliputi Art Tour atau kunjungan ke studio seniman, diskusi seni, wisata budaya dan kuliner khas Minangkabau.Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias dalam sambutannya mengatakan setelah era Wakidi se-Abad yang lalu, Tambo#3 seperti membawa kembali semangat dan ruh seni rupa ke “tanah-lahirnya” di Bukittinggi.

Apresiasi positif ini serupa dengan ungkapan Buya H. Mas’oed Abidin.  Tambo Arts Center ingin mengukirkan keberlanjutan kesejarahan seni rupa di Sumatera Barat yang bercirikan dan beridentitaskan Minangkabau.Perspektif yang berbeda disampaikan Dr. Melanie Setiawan yang dikenal sebagai Ibu seni rupa Indonesia. “Persahabatan saya dengan seniman yang berasal dari ranah Minang telah terjalin lama, bahkan ada beberapa yang saya kenal sejak masih di kuliah di ISI Yogya. TAC telah membuktikan jangkau apresiasinya tidak semata untuk masyarakat Sumatra Barat, tapi juga nasional bahkan internasional,” katanya.

Menggerakkan menjadi kata kunci dalam pengamatan Dr. Suwarno Wisetotromo yang didaulat menjadi penulis (bersama Nessya Fitriona) dalam event seni ini. Jika salah satu tombol ditekan, maka akan menggerakkan “roda kesenian” dan “roda kehidupan” lainnya. Membangun kesadaran para pihak, bahwa ia menjadi “tombol” yang berfungsi. (givo) 

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini