Tausyiah Wisata di Puncak Cemara Hadirkan Imam Besar Masjid Istiqlal

×

Tausyiah Wisata di Puncak Cemara Hadirkan Imam Besar Masjid Istiqlal

Bagikan berita
Tausyiah Wisata di Puncak Cemara Hadirkan Imam Besar Masjid Istiqlal
Tausyiah Wisata di Puncak Cemara Hadirkan Imam Besar Masjid Istiqlal

[caption id="attachment_3047" align="alignnone" width="650"]Tausyiah Wisata di Puncak Cemara (polres-sawahlunto.blogspot.com) Tausyiah Wisata di Puncak Cemara (polres-sawahlunto.blogspot.com)[/caption]SAWAHLUNTO - Pemko Sawahlunto menggelar kegiatan "Tausyiah Wisata" yang dipusatkan di kawasan objek wisata Puncak Cemara, Kecamatan Barangin, menghadirkan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Prof KH Ali Mustafa Yakub, MA, di Sawahlunto, Kamis (2/4).

Kegiatan itu dihadiri ratusan warga kota Sawahlunto dan utusan kelompok wirid yasin dari empat kecamatan di kota itu, Aparatur Sipil Negara (ASN), utusan TNI dan Polri, serta sejumlah tokoh masyarakat lainnya.Walikota Sawahlunto, Ali Yusuf mengatakan kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya pihaknya menjadikan kota itu sebagai kota wisata yang tak hanya berbudaya tapi juga religius.

"Konsep wisata religi ini sudah banyak dilakukan tak hanya di Indonesia, tapi juga di sejumlah negara di dunia," tambahnya.Karena, konsep berwisata itu memiliki makna luas, dan pihaknya mencoba mengemasnya sebaik mungkin dengan memperhatikan kearifan lokal dan budaya yang hidup di tengah-tengah masyarakat.

Keberagaman budaya yang dimiliki kota itu serta nilai sejarahnya sebagai kota tua peninggalan penjajah Belanda, merupakan modal utama untuk mengenalkan Kota Sawahlunto sebagai kota wisata."Dalam pengembangannya ke depan, tentu membutuhkan muatan-muatan lain sebagai penguat ciri khas kota ini jika dibandingkan dengan kota tujuan wisata lainnya," katanya.

Nuansa religius yang sudah mengakar kuat di masyarakat terus dikembangkan, dan dipelihara serta menjadi faktor utama dalam mengembangkan setiap objek wisata seperti kawasan Puncak Cemara.Salah satunya dengan mendatangkan ulama-ulama besar menyampaikan tausyiahnya di lokasi itu, sehingga pemahaman wisata religius bisa disikapi sebagai gaya hidup dan menjadi kebiasaan yang baik bagi masyarakat kota itu.

"Muaranya nanti, kekhawatiran terhadap objek wisata menjadi tempat maksiat bisa diatasi bersama melalui pembinaan mental dan akidah," tambahnya. (*/aci)sumber:antara

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini