Kepemimpinan di lembaga pendidikan membutuhkan perhatian serius. Diperlukan pelatihan dan kependidikan yang tepat agar lembaga tersebut berkembang dan berjalan baik. Tidak monoton dan kadang membawa kemunduran.
ABDULLAH KHUSAIRI – PADANG
“Angka-angka hasil penelitian yang menjadi temuan dalam disertasi saya, menunjukkan pentingnya perhatian dari pemerintah dan pemangku kebijakan agar kepemimpinan di lembaga pendidikan diperhatikan, sebelum jatuhnya konflik kepentingan yang merusak lembaga pendidikan,” ungkap Afrizal Ahmad setelah menjalani promosi doktor pada Program Sarjana Universitas Negeri Padang (UNP), Kamis (25/2).
“Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara kepemimpinan kepala madrasah terhadap kinerja guru sebesar, 28.7 persen. Sedangkan budaya organisasi pada angka 4.3 persen,” tegas Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang ini.
Kepemimpinan adalah kunci. Modelnya harus dicari sesuai dengan lembaga pendidikan tersebut. Budaya kepemimpinan yang buruk biasanya membawa kehancuran lembaga. “Kepemimpinan sering kali mengedepankan kekuasaan tangan besi sehingga motivasi kerja para guru bisa terganggu dan berdampak jelas kepada proses pembelajaran,” tegas aktivis HMI Cabang Padang ini.
Mantan Sekum Senat Mahasiswa IAIN Imam Bonjol ini menyatakan, konflik kepentingan di lembaga pendidikan sudah sering terjadi dan terlambat ditangani. “Penelitian saya memang di madrasah tetapi hasilnya tentu menjadi pelajaran penting dalam dunia pendidikan,” ujar putra Pesisir Selatan ini.
Mantan Calon DPD RI
Afrizal ternyata pernah menjadi salah seorang kontestan dalam perhelatan pesta demokrasi. Ia menjadi calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Sumbar dalam Pemilu Legislatif 2009-2014 lalu.
“Alhamdulillah. Penuh liku-liku. Akhirnya tercapai juga,” ujar aktivis yang aktif di Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) Sumbar, Dewan Masjid, Bravo 5 Sumbar, hingga pernah menjadi Ketua Timsel KPU Pessel 2008.
Di hadapan para penguji, Afrizal Ahmad mempertahankan disertasi berjudul “Pengaruh Kepemimpinan Kepala Madrasah, Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Madrasah Tsanawiyah.” Para penguji terdiri dari, Prof Ganefri, Prof Yenni Rozimela, Prof. Dr. Ahmad Fauzan, M.Sc, Prof. Dr. Atmazaki, M.Pd, Prof. Dr. Nurhizrah Gistituati, Prof. Rusdinal, Prof Sufyarma Marsyidin, Prof Jamaris Jamna dan Prof. Wachidi. (*)