Tentang Kita-kita

×

Tentang Kita-kita

Bagikan berita
Foto Tentang Kita-kita
Foto Tentang Kita-kita

Peradaban kita telah luka oleh perangai kita sendiri dalam berdemokrasi. Yang luka dibiarkan dan timbul luka baru.Demokrasi yang sekarang kita pakai adalah demokrasi yang hanyut dalam sungai kehidupan dunia. Hanyut dan tersampang di Indonesia. Lalu dikacambahkan dan tumbuh dimana-mana. Demokrasi sesungguhnya, ala Minangkabau, kian lama kian meranggas dan nyaris tak ada yang merawat.

Untuk mencari seorang pemimpin, perlu benarkah demokrasi itu? Pertanyaan bodoh sekaligus cerdas. Demokrasi adalah upaya mengembangkan karpet merah untuk yang datang dan gerombolan pengusir untuk yang akan pergi.Dan kita-kita manusia pendukung sistem demokrasi itu, sekarang sedang menikmatinya sekaligus membenci, karena hasilnya. Tak sesuai harapan. Belakangan terbukti, sebagian dari kita-kita ini, belum bisa berdemokrasi, sebab membawa-bawa emosi. Demokrasi adalah permainan intelektual, bukan perebutan kekuasaan.

Kita-kita ini, yang rata-rata air ini, yang pintar tidak, bodoh pun tidak, kemari senjang ini, banyak yang merasa pintar, lebih banyak dari orang pintar sungguh. Pusaran ingatan kolektif sekarang pada kekuasaan saja, segala hal. Di Sumbar, yang segala tak bileh dikritik ini, segala nomor satu. Kita hebat, sudah jelas. Senanglah hati. Kita termasuk 10 provinsi tak bahagia di Indonesia. Eups ambek cah lu, tak begitu kami. Sesiapa saja yang menganggu zona nyaman maka kita tolak. Sebaliknya, ada yang sengaja menjadikan Ranah Minang sebagai bulan-bulanan dengan sikap kebudan-budanan. Buruk saja negeri kami oleh engkau, padahal negerimu lebih jelek dari Minangkabau.Kita-kita ini akan begini saja terus. Kita tukang heboh, tukang halangi investor masuk. Yang disebut terakhir sangat berbahaya. Alasannya merusak lingkungan, merusak akidah. Sifat seperti inilah yang merusak dan merugikan Minangkabau. Mempermiskin dan memperbodoh.

Kita-kita ini, kanai alua oleh sekelompok orang yang sok menjaga kampung kita, padahal mereka punya agenda untuk menolak investor masuk ke Sumbar. Kita-kita memang sering begitu ya ndak. (**)

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini