Terancam Hama, Petani Pariaman Enggan Kembangkan Kakao

×

Terancam Hama, Petani Pariaman Enggan Kembangkan Kakao

Bagikan berita
Terancam Hama, Petani Pariaman Enggan Kembangkan Kakao
Terancam Hama, Petani Pariaman Enggan Kembangkan Kakao

PARIAMAN - Tingginya ancaman berbagai jenis hama dan penyakit, menjadi salah satu faktor rendahnya minat petani di Pariaman mengembangkan usaha budidaya tanaman kakao."Tanaman kakao kini banyak diserang hama dan penyakit. Berbuah, tapi busuk dan menghitam. Kondisi ini hampir rata terjadi di kebun kakao masyarakat," kata Wakil Walikota Pariaman Genius Umar, Selasa (26/7)

Hama dan penyakit menyebabkan anjloknya kuantitas dan kualitas produksi kakao petani. Ujung-ujungnya harga jual kakao di tingkat petani turun drastis. Biaya produksi tak sebanding dengan hasil panen."Kondisi inilah yang kemudian menyebabkan petani kian enggan bertanam kakao. Bahkan, tanaman kakao yang tersisa, kemudian diganti dengan jenis tanaman lain," kata Genius Umar.

Dikatakan, kalau kondisi tersebut terus dibiarkan, bisa-bisa lahan pertanian dan ladang kakao bisa habis dan kedepan akan semakin rendah minat dan motivasi petani menggeluti usaha tanaman kakao.Genius Umar mengintruksikan Dinas Pertanian setempat supaya terus memantau perkembangan usaha tanaman kakao petani, sembari mencarikan solusi tepat untuk pengendalian hama dan penyakit.

"Petugas Dinas Pertanian harus sering di lapangan. Pantau usaha pertanian kakao. Bantu carikan solusi masalah petani, termasuk mengatasi hama dan penyakit. Motivasi terus para petani kita," kata dia.Petugas dinas pertanian juga harus gigih menggali dan melakukan transfer ilmu serta teknologi peralatan pertanian kakao terbaru kepada petani, termasuk ilmu dan teknologi pengendalian hama.

"Ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian kakao terus berkembang. Petugas teknis dinas harus menyerap itu, lalu mentransfernya kepada petani. Sehingga petani bergairah lagi bertanam kakao," imbuhnya.Data Dinas Pertanian, di Pariaman terdapat 403 hektar lahan pertanian kakao, tersebar di empat kecamatan. Lahan kakao terdiri dari kebun sampai tanaman yang sifatnya tumpang sari di halaman rumah. (tomi)

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini