MEDAN – Pria berinisial AL (34), terduga kasus pembunuhan satu keluarga ternyata masih memiliki hubungan keluarga dengan korban.
Sebab, pelaku yang masih saudara sepupu dari korban sempat datang ke rumah duka melakukan takziah (melayat) ketika kelima jenazah tiba di rumah duka setelah dilakukan visum dari rumah sakit.
Hal itu terkuak dari pengakuan paman kandung Yani, Syarifon di rumah duka. Dikatakan pria berusia 50 tahun ini, ketika jenazah tiba di rumah duka, AL datang bersama istrinya, RS dengan menggunakan mobil pick up.
Kedatangan AL dengan menghampiri Syarifon tak membuatnya curiga. “Malam itu, sempat saya cerita dengan dia (pelaku), dia nanya si Kinara bagaimana keadaannya, saya bilang sudah mulai membaik, tapi dia mulai gelisah, tapi saya tidak curiga dengan dia,” kata Syarifon, Selasa (11/4).
Tak berapa lama berbincang, AL tiba–tiba menghilang dan meninggalkan istrinya. “Malam itu saya tak banyak bicara dengan dia, waktu sehabis ngomong itu saya lihat dia sudah pergi,” ungkap Syarifon.
Seperti yang diketahui, pembunuhan satu keluarga yakni Riyanto (40) suami, Sri Aryani alias Yani (40) istri, Sumarni (60) mertua Riyanto, Naya (13) dan Gilang (8) putra dan putri kandung Ryanto tejadi di rumah mereka, Jalan Mangaan, Kelurahan Mabar, Kota Medan pada Minggu (9/4).
Pembunuhan sadis satu keluarga ini terungkap setelah seorang tetangga mendatangi rumah Riyanto untuk memberitahukan lampu teras masih menyala, padahal matahari sudah terik.
Anak Riyanto yang masih balita berumur 4 tahun ditemukan dalam kondisi masih bernyawa meski mengalami luka memar di wajah dan kepala. Saat ini kondisi balita itu membaik, setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit. (aci)
