LIMAPULUH KOTA – Teka-teki adanya dugaan kesalahan metode pemotongan perbukitan dalam proyek pembangunan jembatan Sumbar-Riau yang menewaskan seorang operator alat berat beberapa hari lalu, terjawab sudah.
Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementrian PU-PR) memastikan, kasus tersebut murni bencana alam. Bukan salah cara pemotongan seperti info yang beredar di tengah publik sebelumnya.
“Sejauh ini, analisa kami, bencana alam. Tapi (kami,-red) akan tetap berkoordinasi dengan Kepolisian,” kata Kepala Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional Wilayah I Sumbar, Albar Daen, kepada Singgalang, Jum’at (9/8).
Menurut Albar, peristiwa itu di luar dugaan pelaksana kegiatan. “Kami sudah menerapkan standar kegiatan, termasuk tekhnis pemotongan perbukitan. Itu sudah sesuai aturan,” sebut Albar.