AL BASRAH, IRAK OKTOBER 2017UNTUK kedua kalinya, dari belakang letnan itu mengetuk topi waja si sopir, agak keras, sambil memaki:
“Shit! Ke kiri, bung..!”Namun sopir itu tetap membelokkan jeep militer yang disopirinya kearah kanan. Malah makin menekan gas. Iringan mobil di belakangnya berbelok ke kiri, sesuai ucapan letnan perempuan yang barusan mengetuk topi baja sopirnya dengan bercarut dan menyumpah.
Dia sekali lagi akan mengetuk topi sisopir, jauh lebih keras, ketika sebuah ledakan keras menggelegar dan melambungkan jeep yang berbelok ke kiri itu, berikut lima orang tentara di dalamnya!Sopir itu menghentikan mobilnya, kemudian melompat turun. “Turun semua, kita diserang..” ujarnya.
Saat berikutnya jeep yang baru dia tinggalkan dihujani tembakan dari gedung tinggi di belakang mereka. Sebelum letnan wanita dan dua tentara laiinya di dalam jeep itu sadar sepenuhnya, sopir itu merah bedil pelontar granat, grenade launcher, yang terletak antara kursinya dengan kursi di sebelahnya. Kemudian tanpa membidik dia menembak ke arah datangnya serangan.Sesaat kemudian, kamar asal tembakan dari lantai tiga di gedung yang berada di belakang mereka, hancur diterkam granat yang dia tembakkan. Lalu sepi!Penembak runduk yang tadi menembak mereka dari kamar di lantai 3 itu, dan dua tentara ISIS temannya, remuk dihajar granat luncur yang ditembakkan si sopir, yang tadi kepalanya diketok oleh letnan perempuan tersebut!“Maaf letnan, tadi saya tidak mematuhi perintahmu. Maaf!” ujarnya.
Letnan perempuan itu tak bisa berkata apapun. Sesaat dia menoleh kepada kendaraan yang remuk karena menggilas bom saat berbelok kekiri. Kepada lima mayat tentara Amerika yag bergelimpangan. Kalau si sopir mematuhi perintahnya berbelok ke kiri, merekalah yang bergelimpangan! (bersambung)
Editor : Eriandi, S.Sos
