Tikam Samurai II (10)

×

Tikam Samurai II (10)

Bagikan berita
Foto Tikam Samurai II (10)
Foto Tikam Samurai II (10)

Dia memejamkan mata.       “I am very sorry…” ujar Irine lirih.

Dia membuka mata dan menatap kepada komandannya itu.       “Terimakasih, anda telah menunggui saya, Sir…Tidak ada yang harus saya maafkan. Perang telah menggariskan hal ini akan terjadi” .

       “Anda telah menyelamatkan nyawa saya,,,”       “Anda yang mengaturnya, sehingga mempermudah tugas saya ..”

       Irine terdiam, tak faham.       Apa yang telah dia atur?

       “Anda seperti punya firasat, bahwa hal ini akan terjadi” sambung si Bungsu       Irine hanya menatap diam, tak mengerti.

       “Anda memindahkan saya menjadi sopir truk, Sir. Sehingga truk yang saya bawa bisa saya jadikan tameng bagi anda yang duduk di jeep. Kalau saya tidak anda pindahkan menjadi sopir truk, tetap menjadi sopir anda di jeep, maka Anda dan saya sudah menjadi mayat. Takkan ada truk yang akan menjadi tameng bagi kita.”       Irine masih terdiam.

       Secara sederhana cerita sopir dari Indonesia ini seperti benar semua. Tapi dia merasa ada yang tak sesuai dengan isi hatinya.         Beberapa kali lelaki ini mengucapkan kata “Sir” membuat jarak  antara mereka tak berubah.

Jarak antara atasan dan anak buah.       “Nama saya Irine..” ujarnya

       Sure, saya tahu Sir..”       “Bisa anda panggil saya dengan Irine saja?”

       Si Bungsu tertegun.       Dia menatap komandannya itu.

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini