Bom NIIS juga meghajar beberapa “Ya... gedung di kota-kota lain. Namun bom yang menghajar kota al-Basrah agak “keseringan”. Bahkan menghajar masjid disuatu hari Jumat, saat beberapa pejabat kota yang anti NIIS shalat di sana!Mereka seperti hafal fungsi dan letak bangunan yang akan dijadikan sasaran.
Kesulitan memerangi NIIS, bahkan kelompok bajingan perampok, misalnya, karena pakaian yang mereka gunakan nyaris sama.Ya, sama-memakai jubah longgar. Sama-sama memakai sorban. Bisakah ditandai dengan warna? Amit-amit, sorban dan jubah semua orang Arab suka-suka mereka saja. Kebanyakan putih. Nah, gimana maumenandai si a atau si c adalah anggota NIIS. Yang NIIS dan yang bukan NIIS tak ada beda pakaiannya.
Bahkan suatu hari mereka menghajar sebuah masjid saat Jumatan. Anehnya mereka tahu bahwa saat itu beberapa pejabat kota yang anti NIIS shalat di sana, dan sebagian dari mereka terbunuh saat sedang shalat!“Alhamdulillah, untung saya flu dan tidak shalat di masjid yang diserang tersebut..” ujar Syekh Abdullah al-Khalif malam setelah masjid itu diserang bom.Seperti biasa, malam itu Syekh tersebut berkumpul anak-beranak, termasuk si Bungsu, untuk makan malam. (bersambung)
Editor : Eriandi, S.Sos
