PADANG - Mau marah entahlah, Makmur Hendrik sudah menggiring si Bungsu ke New York.Belum lama berselang kisah Tikam Samurai itu, mengambil medan di Suriah.
Tikam Samurai yang "berumah" di Harian Singgalang, kembali akan menyapa pembaca setia edisi cetak dan online. Si Bungsu burung kelana itu, yang nyaris jadi legenda itu, sambung-bersambung. Bermula sejak zaman Jepang, berkelana kemana-mana. Menikam jantung Tokyo.Banyak yang jatuh cinta pada Si Bungsu tapi jauh lebih banyak yang menyukai cerbung Makmur Hendrik.
Karena ia pesilat maka sedikit banyak gerakan-gerakan silat jadi bumbu dalam novelnya.Bagi Makmur, Singgalang adalah rumah, sekaligus sekolah. Di sini, pada 1970, dia mengawali jadi wartawan.
Pada 1970, saat Singgalang dipimpin kuartet Nasrul Siddik, Nazif Basir, Salius Sutan Sati dan Basril Djabar, semasa wartawan kawan Muchlis Sulin menjadi redaktur, dia mengawali karir jadi wartawan.Di sini juga dia memulai menulis cerbung: Palimo Agam, Intan Suri, dan..Tikam Samurai yg melegenda itu!Saling Singgalang-nya, ia tidur di Kantor Singgalang yang sangat kecil, saat berada di sudut jalan M Yamin, Padang dan Jalan Belakang Tangsi.Makmur Hendrik lahir 7 Juni 1947. Selain penulis cerita ia juga wartawan. Kini bermukim di Pekanbaru.
Si Bungsu di New York ini bisa Anda nikmati mulai Senin 20 September 2021. (*)
Editor : Eriandi