Tim Solid Menjaga Jemaah di Tanah Suci

×

Tim Solid Menjaga Jemaah di Tanah Suci

Bagikan berita
Foto Tim Solid Menjaga Jemaah di Tanah Suci
Foto Tim Solid Menjaga Jemaah di Tanah Suci

Laporan Khairul Jasmi dari Tanah Suci

Spanduk itu dipampang di dekat lobi hotel. Kloter 1 Padang, lengkap dengan foto ketua kloter dan tim.***

Malam telah rebah. Makkah masih benderang, namun jika ini di kampung, maka malam sudah sehitam kuda hitam. Gulita, namun pimpinan kloter 1 dan tim baru sampai di kamarnya. Masker masih mekelat di mulut.Sudah dua  malam saya bertandang ke kamar mereka tapi baru bertemu di ujung lelah. Ada sekitar delapan ribu petugas haji Indonesia 2018 Saudi yang siaga semacam itu. Luar biasa.

Sebagai salah seorang jemaah saya sudah memperhatikan segala hal sejak awal keberangkatan. Kesibukan yang luar biasa dan diatur sedemikian rupa."Saya Yusron Lubis, pimpinan kloter kita. Jika Bapak Ibu ada kesulitan atau persoalan, saya dan kawan-kawan siap membantu," kata sang ketua di pentas statis Asrama Haji, Tabing, Padang, 17 Juli sore.

"Bapak ibu, uda uni, kalau ada masalah Insya Allah kami akan selesaikan," kata Ustad M Nur pembimbing ibadah.Dan, inilah Medinah,  pesawat Garuda yang tadinya terbang menggergaji angin kini sudah berhenti di landasan. Tim solid itupun mulai bekerja. Saya memperhatikannya dengan seksesama, kadang luput. Bagaimana jemaah yang baru terbang sekali seumur hidup atau jemaah yang sudah lincah tapi baru sekali ini tiba di Tanah Suci dibimbing, sebelum dan sesudah sampai.

"Kita shalat di hotel saja, karena sekarang baru jam 12 nanti saja, sekalian  malam bisa mulai arbain," kata M Nur. Jemaah duduk tertib di kursi-kursi bandara tersebut.Pada suatu waktu ada yang sakit. Harus dilarikan ke rumah sakit Medinah karena sesuatu sebab di halaman Nabawi. Sesigap yang mereka bisa si bapak segera dibawa ke rumah sakit. Sebentar saja di grup sudah ada foto situasi di rumah sakit.

Pada hari lain di Makkah, sebuah foto tampak punggung  " ketua pengantarkan jemaah yang pusing ke hotel,"demikian teks foto tersebut. Yusron terlihat membimbing tangan si ibu. Saya berpikir sendiri, jika saya jadi ketua urusan naik haji ini, saya tak bisa.

Pintu kamar hotel tim kesehatan itu, diiikat engkelnya dengan tali agar tak tertutup. Ini terlihat di kamar dokter kloter 1 di sebelah kamar saya. Dokter dan para medis di kamar itu siap melayani jemaah 24 jam.  Dokter Nisa didampingi tenaga medis, Andri dan Ida. Tim kesehatan ini, seperti mengelola rumah sakit saja. Banyak benar yang sakit. Meski demikian, jika berpapasan dokter Nisa, Andri dan Ida selalu menyapa dengan teduh."Bapak minum ini, obat anti alergi," kata Ida kepada saya tatkala saya gatal-gatal sehabis memakan ikan. Saat itu ia sedang memeriksa seorang jemaah. Saya adalah saksi betapa banyaknya yang datang ke kamar para medis ini sepanjang hari.

Banyak jemaah yang sakit ringan, batuk jangan disebut lagi. Sudah bagai bunyi katak di sawah bancah malam hari, tak putus dirundung dehem. Semua dehem dan kerongkongan gatal itu bermuara di kamar dokter. Tentu saja dokter serta tim pasti kurang tidur. 

Saya lihat tim solid ini selalu bekerja dan rapat. Evaluasi dilalukan tiap malam. Tugas dibagi sekaligus. Tentu saja secara teratur dilaporkan ke Kemenag di Padang. Yusron Lubis yang dikadukan hampir semua hal, menjawab semua hal. Ada Ustad Sabran yang membantu di Makkah soak kursi roda, bus, ziarah sampai pada membeli kartu telepon. Juga soal dimana makan enak.Jika jemaah tanpa ketua

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini