[caption id="attachment_49506" align="alignnone" width="650"]
Massa dan tim W-Fi melaporkan dugaan kecurangan di Pilkada Payakumbuh ke kantor Panwaslih, di Sawah Padang, Payakumbuh Jumat (17/2). (Muhammad Bayu Vesky)[/caption]LIMAPULUH KOTA - Janji enam parpol pengusung dan pendukung serta relawan pasangan calon walikota dan wakil walikota Payakumbuh, Suwandel Mukhtar-Fitrial Bachri (W-Fi) untuk menggugat hasil Pilkada 2017, terbukti bukan sekedar gertak sambal.
Jumat (17/2), ratusan massa mendampingi tim parpol melayangkan setumpuk berkas gugatan ke Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Kota Payakumbuh. Aksi ini mendapat pengawalan ketat aparat Kepolisian.Dalam pengaduannya, juru bicara parpol pendukung dan pengusung Suwandel Mukhtar-Fitrial Bachri, Sudirman Rusma membeberkan, data dan fakta dugaan penggelembungan suara.
"Sebagai sampel, di salah satu TPS, dimana harusnya selisih suara 31, tetapi dalam data formulir C1, tertulis 131. Ini merugikan, dan kami menduga tidak hanya terjadi di satu TPS saja, tetapi masif terjadi diberbagai TPS se Payakumbuh," kata Sudirman Rusma.Klif mengaku, formulir C1 yang terdapat dugaan penggelembungan suara diprediksi akan terus bertambah.
Sementara itu, politisi Demokrat Ridwan Sabirin mengendus, bagi bagi songket alah salah satu SKPD jelang Pilkada, diduga sudah dilakukan dengan terstruktur.Ketua Panwaslih Kota Payakumbuh Suci Wildanis, menyebut panwaslih sudah menerima dan sudah teregistrasi terkait penambahan jumlah suara, laporan dari timses nomor urut 3. Tentu saja, sebut panwaslih, akan ditindak lanjuti dalam waktu dekat.Selain mempermasalahkan dugaan penggelembungan suara, tim W-Fi juga mengadukan dugaan pemilih tetap ganda di setiap TPS. Begitu juga adanya pembagian beras serentak di lima kecamatan.Selain itu, adanya dugaan membagi bagi uang di Kelurahan Padang Data. (bayu)
Editor : Eriandi
