Tinggal di Gubuk Derita, Nurma Rawat  Dua Anak Kelainan Jiwa

×

Tinggal di Gubuk Derita, Nurma Rawat  Dua Anak Kelainan Jiwa

Bagikan berita
Foto Tinggal di Gubuk Derita, Nurma Rawat  Dua Anak Kelainan Jiwa
Foto Tinggal di Gubuk Derita, Nurma Rawat  Dua Anak Kelainan Jiwa

[caption id="attachment_65129" align="alignnone" width="649"] Selain menjanjikan rumah layak huni dan pengobatan gratis bagi nenek Nurma dan dua anaknya yang mengidap gangguan kejiwaan, Bupati Irfendi Arbi Sabtu (3/3) juga menyerahkan bantuan. (Muhammad Bayu Vesky)[/caption]SARILAMAK - Gubuk mungil yang dihuni nenek Nurma, sudah lapuk dimakan usia. Tidak layak hunian, foto-foto Nenek Nurma (80) penderita katarak yang merawat dua orang anak dengan gangguan mental, sempat viral di media sosial.

Letak gubuk yang dihuni Nurma dan Lukman (50) serta Sapri (45), dua anak laki-lakinya nan malang itu, tidak terpaut jauh dari gedung kantor bupati, pusat pemerintahan daerah di Ibukota Kabupaten, Sarilamak. Jalan kaki saja sampai.Kisah Nenek Nurma ini viral di media sosial. Tidak menunggu waktu lama, getir kehidupan Nurma nan renta itu, sampai ke telinga Bupati Irfendi Arbi. Sabtu (3/3), Bupati tiba ke gubuk Nurma. Air matanya menetes.

"Astaghfirullah aladzim, maafkan kami Mak. Talambek tibo di siko. Indak ado laporan masuak ka ambo, ambo khilaf dan badoso," kata Irfendi menyesalkan lemahnya gerakan anak buahnya.Irfendi sempat marah kepada OPD terkait, lantaran abai dengan kondisi Nenek Nurma. "Untung ada teman-teman wartawan, kalau tidak, saya yakin ini tak juga masuk laporannya. Tolong, tahun ini juga, bangunkan rumah yang layak untuk Nenek Nurma. Administrasinya tuntaskan dari nagari," perintah Bupati.

Irfendi terlihat kesal dan sedih, lantaran derita yang dialami Nenek Nurma, justru tidak muncul selama ini. "Selama ini, Nenek Nurma hidup dengan belas kasihan tetangga. Kalau kerja, beliau sudah tidak kuat, sudah tua," sebut Bupati, kepada Singgalang.Nenek Nurma kaget, begitu Bupati tiba di gubuknya. Selain Irfendi, datang pula ke sana, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Adel Nofiarman, Kepala Dinas Kesehatan Tien Septino, Kepala pelaksana BPBD H. Joni Amir, perwakilan Dinas Sosial serta Kepala cabang BPJS, Ina Mutia Farina.

Nurma mengaku, selain harus berjuang sendirian mencari nafkah buat kedua anaknya, dia pun risau melihat kondisi Lukman dan Sapri. "Mereka mengalami gangguan jiwa. Saya tidak tahu harus berbuat apalagi, pak," kata Nurma berbahasa Indonesia sepotong-sepotong.Selain itu, Nurma juga tidak tahu harus dengan cara apalagi, agar di usia senjanya, memiliki rumah yang layak huni.

"Kalau hujan deras, rumah kami ini masuk air pak. Atapnya ini sudah bocor. Terus, papannya sudah lapuk," sambung dia.Saat berkunjung ke gubuk milik Nurma, Irfendi langsung melakukan tiga langkah. Pertama, segera mengobati dua buah hati Nurma ke RS Jiwa di Padang, percepatan membangunkan rumah layak huni serta menyalurkan bantuan sembako dan peralatan rumah tangga.

"Kita minta Dinas Kesehatan dan BPJS, periksa kondisi kesehatan ibu Nurmawilis , begitu juga dengan kesehatan kedua anaknya. Untuk pengobatan nanti ada yang jemput. Kita bawa ke rumah sakit,"tuturnya.Irfendi juga meminta para tetangga terus membantu menjaga Nenek Nurma. "Tolong terus dibantu, kasihan kita. Seorang diri menghidupi anaknya. Saya akan kawal perjalanan dan pengobatan serta bantuan untuk keluarga Nenek Nurma," demikian Bupati.

Kepala BPJS Ina Mutia Farina memastikan, atas permintaan Bupati, pihaknya langsung merekomendasikan keluarga ini sebagai penerima KIS rekomendasi."Kartu KIS Bu Nurma Wilis dan kedua anaknya sudah selesai kami proses yang didaftarkan sebagai penerima rekomendasi," kata dia.Senada, Kadis kesehatan, Dr Hj. Tien Septino, mengatakan setelah proses BPJS selesai, pihaknya langsung membawa Nurma Wilis dan juga kedua anaknya ke RSUD Achmad Darwis.

"Terkait kondisi anak beliau kita akan periksa terlebih dahulu, kita yakin bisa disembuhkan,"pungkasnya. (bayu) 

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini