Tidak selamanya sesama burung saling mendukung, kadang mereka berkelahi juga sama seperti manusia.Tapi kita bisa belajar banyak dari Elang. Walau Gagak berusaha menyakiti dengan bertengger dan mematuk tubuhnya, Elang tidak membalas.
Elang membiarkan Gagak menyerang dirinya, dia biarkan Gagak mengigit leher dan mencabik bulunya. Bagi Elang, Gagak bukan lawannya.Dia sama sekali tidak membalas. Elang justru mengepakkan sayapnya untuk kemudian terbang lebih tinggi.
Elang terus terbang dan membiarkan Gagak terus menyiksa, menyakiti dan mencederainya.Tanpa membalas sama sekali, Gagak justru kehabisan energi, karena semakin tinggi Elang terbang, Gagak kehabisan oksigen dan jatuh dengan sendirinya.
Kita bisa belajar dari Elang. Kita tidak mesti membalas orang-orang yang menyakiti, membenci dan membully.Tinggikan saja kapasitas kita, lambungkan prestasi kita, tinggikan iman kita. Jangan pernah hiraukan dan masukkan orang-orang itu dalam pikiran, terus saja bergerak ke atas.Dengan sendirinya orang-orang yang menyakiti dan nyinyir akan jatuh dengan sendirinya karena kelas dan kapasitas kita berbeda dengannya.Penulis adalah Ibu 5 anak dan dosen Universitas Dharma Andalas Padang
Editor : Eriandi, S.Sos
