[caption id="attachment_9981" align="alignnone" width="669"]
Kapal nelayan. (rahmat zikri)[/caption]PADANG - DPRD Sumbar mendorong pemerintah kabupaten/kota untuk meningkatkan penataan kawasan kampung nelayan. Sehingga bisa menjadi objek pariwisata.
Perkampungan nelayan dinilai sebagai sarana vital pergerakan ekonomi. Selain juga menjadi pusat interaksi sosial masyarakat pesisir."Di perkampungan nelayan , masyarakat bertemu bukan sekedar untuk berjual beli tetapi juga bermukim, " ujar Wakil Ketua DPRD Sumbar, Arkadius Dt Intan Bano, baru-baru ini.
Arkadius menambahkan, di perkampungan nelayan, tumbuh dan berkembang budaya berjual beli yang penuh kearifan lokal. Kearifan lokal ini harus tetap dipelihara melalui peningkatan penataan perkampungan nelayan. Sehingga nantinya bisamenjadi salah satu referensi pariwisata.
Terkait kondisi perkampungan nelayan, dia mencontohkan perkampungan nelayan Sungai Nyalo, Pesisir Selatan. Arkadius menilai tempat itu berpotensi menarik kedatangan banyak turis mancanegara karena dekat dengan kawasan Mandeh.Jika wisatawan banyak datang, masyarakat lokal pun bisa mengambil keuntungan dengan membuka penginapan atau tempat makan.Untuk itu, dia berharap penataan kampung nelayan bisa dikelola dengan sebaik-baiknya. Begitu juga dengan perbaikan akses jalan darat via Padang. Saat ini kondisi jalan tersebut masih belum baik.Ia mengungkapkan, banyak perkampungan nelayan yang belum terkelola dengan baik di daerah-daerah. Hal ini akan menjadi catatan bagi DPRD Sumbar untuk dikaji bersama Pemprov Sumbar. Nanti akan dicari solusi untuk menjadikan Sumbar sebagai daerah dengan banyak perkampungan nelayan sebagai tempat wisata. (titi)
Editor : Eriandi
