Tinjau ke Kemenkomarves, Pemprov Sumbar Perjuangkan BIM tetap Internasional

×

Tinjau ke Kemenkomarves, Pemprov Sumbar Perjuangkan BIM tetap Internasional

Bagikan berita
Foto Tinjau ke Kemenkomarves, Pemprov Sumbar Perjuangkan BIM tetap Internasional
Foto Tinjau ke Kemenkomarves, Pemprov Sumbar Perjuangkan BIM tetap Internasional

PADANG - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat perjuangkan agar Bandara Internasional Minangkabau (BIM) tidak akan turun 'kasta' menjadi bandara domestik. Dari indikator yang diberikan Kementrian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves), BIM masuk kategori bandara internasional yang dipertahankan.Perjuangan tersebut menyikapi keresahan pelaku pariwisata di Sumbar terkait kekawatiran BIM tidak lagi bandara internasional, Gubernur Mahyeldi memerintahkan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumbar, Medi Iswandi menindaklanjuti ke Kemenkomarves.

"Saya perintahkan Kepala Bappeda menindaklanjuti ke Kemenkomarves. Hasilnya, dari indikator yang ditetapkan BIM tidak masuk dalam rencana penutupan bandara internasional,"tegas Mahyeldi dihubungi, Senin (20/2/2023).Kemungkinan tersebut juga diperkuat dengan

zoom meeting antara Gubernur Mahyeldi dengan Menkomarves Luhut Binsar Panjaitan bersama Kementrian Perhubungan, Kementiran Pariwisata dan institusi lainnya pada Agustus 2022.Dalam kesempatan itu, BIM ditetapkan masuk sebagai bandara international komersil bersama denga 4 bandara lainnya di Sumatera. Oktober 2022 mulai dioperasinalkan untuk internasional, sekarang sudah 15 bandara international yang dibuka.

Kepala Bappeda Sumbar, Medi Iswandi dihubungi membenarkan perintah tersebut. Dirinya langsung melakukan peninjauan ke Kemenkomarves. Hasilnya, BIM memenuhi dua indikator yang ditetapkan untuk tetap bandara internasional."Kita sudah tinjau ke Kemenkomarves, mudah-mudahan BIM tidak masuk dalam rencana pengurangan bandara internasional. Informasi, bahkan BIM masuk dalam rencana 15 bandara internasional yang akan ditetapkan ke depan,"sebut Medi Iswandi, dihubungi dari Padang.

Informasi tersebut diberikan Medi dari Jakarta setelah bertemu langsung dengan Kemenkomarves. Kemudian melaporkan pada Gubernur Mahyeldi."Jadi tidak benar BIM itu berubah status,"sebutnya.

Dijelaskannya, dari informasi yang diperolehnya di Kemenkomarves, ada 15 bandara yang akan ditetapkan menjadi bandar internasional. Bandara yang akan ditetapkan menjadi internasional dengan indikator, bandara perbatasan, pintu masuk pariwisata dan pintu masuk cargo.Sementara dari tiga indikator tersebut, BIM memenuhi dua kategori. Yakni, bandara yang melayani pintu masuk pariwisata dan bandara melayani pintu masuk perbatasan.

"Alhamdulillah BIM termasuk dari rencana 15 Bandara yang akan tetap di buka karena BIM itu memenuhi dua indikator, sehingga masuk dalam 15 bandara internasional yang akan ditetapkan,"ungkapnya.Sebelumnya, BIM dikawatirkan akan tereliminasi menjadi bandara regional. Sehingga menyebabkan keresahan bagi pelaku pariwisata di Sumbar. Alasannya, jika BIM tidak lagi berstatus internasional maka akan mengancam kelangsungan pariwisata Sumbar.

Rencana penutupan sejumlah bandara internasional tersebut sesuai arahan Presiden untuk mengurangi bandara pintu masuk luar negeri. Arahan itu dilakukan kajian oleh Kemenkomarves, Kementerian Perhubungan, Kementrian Pariwisata dan kementerian lembaga yang berhubungan dengan intelijen dan pertahanan negara.Hasil kajian sementara, yang saat ini proses finalisasi masih berlangsung kemungkinan lebih dari 15 bandara yang akan ditetapkan menjadi bandara internasional. Sehingga jumlah 15 bandara bukanlah patokan pasti atau final.(yose)

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini