Tips Meningkatkan Kinerja Kepala Sekolah

×

Tips Meningkatkan Kinerja Kepala Sekolah

Bagikan berita
Foto Tips Meningkatkan Kinerja Kepala Sekolah
Foto Tips Meningkatkan Kinerja Kepala Sekolah

 Oleh Hibban/MahasiswaProgram Doktor Pascasarjana UNP

Pengetahuan Manajemen, Sarana Prasarana, Iklim Sekolah dan Motivasi Kerja Kepala Sekolah yang Baik dapat Meningkatkan Kinerja Kepala Sekolah”kepala sekolah yang sadar akan kinerjanya akan memaksimalkan usaha terwujudnya tujuan sekolah (Gurmu, 2020). laporan Bank Dunia yang mengatakan bahwa “salah satu penyebab makin menurunnya mutu pendidikan di persekolahan di Indonesia adalah kurang profesionalnya peran kepala sekolah” (E. Mulyasa, 2003: 42).

Hal lain  dapat dilihat dari hasil Uji kompetensi Kepala sekolah Tahun 2015, yang dilakukan  Kementerian Pendidikan dan Kebudayakan, dalam rangka pemetaan kompetensi Kepala Sekolah, yang diikuti oleh 166.333 kepala sekolah dari jenis, jenjang, dan masa kerja yang bervariasi. Data  yang diperoleh menunjukkan bahwa Kepala Sekolah membutuhkan perhatian yang lebih serius dalam peningkatan kompetensi untuk setiap dimensi kompetensi. Terutama yang menyangkut dengan Pertama, Kompetensi Manajerial berkenaan denagan 1) Menyusun perencanaan sekolah 2) .Memimpin sekolah dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah3) Menciptakan budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran peserta didik. 4). Mengelola guru dan staf . 5) Mengelola sarana dan prasarana sekolah. Kedua,  Kompetensi Supervisi berkenaan dengan  Merencanakan, melaksanakan dan menindak lanjuti  program supervisi akademik. Ketiga,  Kompetensi Kewirausahaan berkenaan dengan Menciptakan inovasi, Bekerja keras . Memiliki motivasi , Pantang menyerah  dasn  Memiliki naluri kewirausahaan..Untuk mengatasi masalah rendahnya kinerja kepala sekolah, salah satu alternatif solusi adalah menganalisis kinerja kepemimpinan kepala sekolah, yaitu dengan menganalisis hal yang berkaitan dengan kepala sekolah yang ruang lingkupnya besar. Sebagaimana bahwa kinerja kepala sekolah mempengaruhi dalam hal perencanaan, pelaksanaan, pengawasan terhadap apa yang dipimpinnya. Kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah yang efektif mampu menentukan arah, menciptakan iklim harmonis, mengembangkan kurikulum, pengelolaan sarana dan prasarana sekolah dalam memotivasi pihak sekolah ke arah yang lebih baik. Program kinerja kepala sekolah meliputi, bagaimana sikap terhadap pekerjaan, bakat, minat, kepuasan, kemampuan, pengalaman, pengawasan, gaji, lingkungan kerja, dan kepemimpinannya. Selain itu, faktor strategis yang turut menentukan kinerja kepala sekolah  antara lain Pengetahuaan manajemen kepala sekolah, yang berkaitan dengan pengetahuan kepala sekolah dalam merencanakan, mengorganisasi, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan sekolah, serta motivsi kerja  yang  didukung oleh  sarana dan prasarana dan iklim sekolah. Kepala sekolah sebagai salah satu komponen pada organisasi pendidikan mempunyai tanggung jawab menciptakan iklim sekolah  yang kondusip dengan menampilan performance yang unggul. Agar hal ini dapat tercapai yang mengelola sekolah adalah kepala sekolah yang baik. Kepala sekolah yang baik adalah kepala sekolah yang berkualitas,  kualitas yang dimaksud adalah kepala sekolah yang mampu membawa dan memanfaatkan semua potensi yang ada untuk kemajuan sekolah, serta kepala sekolah yang benar benar memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman yang cukup dan dapat menyelesaikan masalah – masalah yang dihadapi di sekolah dengan baik. Ketiga hal tersebut di analisis dengan observasi, wawancara dan pemberian angket kepada kepala sekolah sehingga diperoleh kesimpulan secara besar pentingnya pengetahuan manajemen, pemenuhan sarana prasarana, iklim sekolah yang menyenangkan dalam belajar dan motivasi kerja yang kuat.

Kinerja kepemimpinan kepala sekolah ini dirancang dengan 3 aspek yang mempengaruhi secara bebas (pengetahuan manajemen, sarana prasarana, iklim sekolah) satu aspek terikat (motivasi kerja), yang dianalisis secara berkesinambungan dan berurutan, yakni; pertama adalah pengetahuan manajemen yaitu pengetahuan manajemen di artikan sebagai ilmu administrasi lebih luas karena secara pengetahuan sistematik berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang bekerja sama untuk mencapai sasaran melalui cara-cara dengan mengatur orang lain menjalankan dalam tugas sekolah. Kegiatan ini mengasah skill kepala sekolah, karena kepala sekolah diharuskan mencatat apa yang mereka anggap penting dari kinerja kepemimpinannya. Pada tahap ini dilihat sejauh mana kemampuan understanding (pemahaman)  kepala sekolah terhadap tugas yang harus dilaksanakan. Kedua, sarana prasarana pendidikan berfungsi sebagai penunjang aktivitas belajar mengajar di sekolah, tanpa adanya sarana prasarana dalam proses pembelajaran, tujuan pembelajaran tidak akan tercapai. Kegiatan yang dilakukan oleh kepala sekolah adalah melihat menimbang dan mengupayakan sarana prasaran sekolah sesuai dengan kondisi keuangan sekolah. Pada tahap ini aktitas yang dilakukan kepala sekolah melihat: 1) ketersedian sarana prasarana, 2) kelengkapan sarana prasarana, 3) tingkat kecukupan (jumlah) sarana belajar, 4) pemenuhan sarana belajar, 5) kelayakan sarana prasarana, 6) kesesuaian sarana prasarana, 7) keterpakaian, 8) kegunaan sarana prasarana, 9) ketersedian tata tertip, 10) ketersedian jadwal penggunaan, 11) ketersedian petunjuk penggunaan, 12) kerapian penataan, 13) keamanan dan 14) keteraturan pemeliharaan.Ketiga adalah iklimsekolah yang merupakan tahapan dimana kepala sekolah membangun lingkungan belajar dan kerja yang nyaman bagi warga sekolah, situasi atau suasana kerja tenang, nyaman yang muncul karena adanya hubungan antara kepala sekolah dengan guru, guru dengan guru, guru dengan peserta didik, atau hubungan antara peserta didik yang baik menjadi ciri khas sekolah yang ikut mempengaruhi pembelajaran di sekolah. Kegiatan kepala sekolah pada tahap ini melakukan pembinaan persepsi para guru dan personil sekolah lainnya tentang struktur kerja sekolah, gaya kepemimpinan yang bijak dan mengayomi, manajemen yang teratur, supervisi, penciptaan dan pembiasaan  faktor lingkungan sosial indah, damai dan baik dan hal penting lainnya yang tampak pada sikap, kepercayaan, nilai dan motivasi kerjanya sebagai kepala sekolah.

Keempat, motivasi kerja berupa  hasil sebuah proses yang bersifat internal atau eksternal bagi seseorang kepala sekolah yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi dalam hal melaksanakan pekerjaannya. Kegiatan kepala sekolah melihat, membina dan  melatih a) Ketekunan, b) Kegairahaan, c) Semangat  (tanggung jawab guru dalam pelaksanaan tugas, d) keinginan yang tinggi dalam bekerja di sekolah. Keempat hal dalam membangun motivasi kerja dapat dimulai dengan, (1) melakukan sesuatu dengan sebaik-baiknya, (2) melakukan sesuatu untuk mencapai kesuksesan, (3) menyelesaikan tugas yang memerlukan usaha dan keterampilan, (4) berkeinginan menjadi orang terkenal atau menguasai bidang tertentu, (5) melakukan pekerjaan yang sukar dengan hasil memuaskan, (6) mengerjakan sesuatu yang sangat berarti. Ada istilah yang mengatakan.“Tempat Pekerjaan Tidak Hanya Perlu Uang dan Reward, Tetapi Juga Kehormatan Dan Interaksi”- Abraham Maslow (Hierarchy of needs theory).

Untuk memahami kinerja kepala sekolah dengan lebih jelas, penulis telah menuangkannya dalam buku panduan kinerja kepala sekolah. Buku panduan ini memuat aspek yang berkaitan dengan kinerja kepemimpinan kepala sekolah yang dioptimalkan dengan pengembangan semua aspek pembelajaran (kognitif, afektif, psikomotor) secara efektif dan efisien dan juga dapat meningkatkan kreatifitaskepala sekolah. Kinerja kepala sekolah meliputi 1) menyusun perencanaan sekolah, 2) mengelola program pembelajaran, 3) mengelola kesiswaan, 4) mengelola sarana dan prasarana, 5) mengelola personal sekolah, 6) mengelola keuangan sekolah, 7) mengelola hubungan sekolah dengan masyarakat, 8) mengelola administrasi sekolah, 9) merencanakan program supervisi, 10) mengevaluasi program sekolah. Harapannya adalah setiap proses yang dapat mendorong pada pengembangan kinerja kepala sekolah kearah yang lebih baik dan berkualitas, melalui komunikasi yang berkesinambungan dengan rangkaian aktivitas kepala sekolah dalam menghadapi pekerjaan sesuai dengan syarat jabatan yang ditetapkan dan dipengaruhi oleh kapasitasnya sebagai: pemimpin, manajerial, pendidik, administrator, kewirausahaan, pencipta iklim kerja dan penyelia.Berdasarkan penjelasan di atas, maka patut diyakini bahwa pengetahuan manajemen, sarana prasarana, iklim  kerja dan motivasi kerja ini layak dianalisis sebagai salah satu solusi alternative dalam menyelesaikan masalah kinerja kepala sekolah khususnya pada kinerja kepemimpinan kepala sekolah. Kinerja kepala sekolah  ini juga diyakini dapat menciptakan pembelajaran yang inovatif agar seluruh aktivitas belajar sekolah menjadi efektif, kreatif dan produktif.

Artikel ini ditulis oleh Mahasiswa Program Doktor Pascasarjana UNP, Hibban dengan Promotor 1) Prof. Dr. Mukhaiyar, M. Pd. 2) Prof. Dr. Rusdinal, M. Pd. 

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini