Tokoh Nasional Mantan Penerima Beasiswa Supersemar Sampaikan Testimoni Lewat Buku

×

Tokoh Nasional Mantan Penerima Beasiswa Supersemar Sampaikan Testimoni Lewat Buku

Bagikan berita
Tokoh Nasional Mantan Penerima Beasiswa Supersemar Sampaikan Testimoni Lewat Buku
Tokoh Nasional Mantan Penerima Beasiswa Supersemar Sampaikan Testimoni Lewat Buku

[caption id="attachment_5635" align="alignnone" width="650"]Ilustrasi (net) Ilustrasi (net)[/caption]JAKARTA - Sejumlah tokoh nasional yang pada masa lalunya pernah menerima beasiswa Supersemar menyampaikan testimoni (kesaksian) dalam buku berjudul "Tokoh-tokoh Inspiratif Keluarga Mahasiswa dan Alumni Penerima Beasiswa Supersemar (KMA-PBS)".

Ketua Umum KMA-PBS periode 2011-2015 Eddy Djauhari dalam acara launching buku tersebut di Jakarta, Sabtu (3/10) mengemukakan, tokoh yang memberi kesaksian dalam buku itu antara lain Mahfud MD (Pakar Hukum Tatanegara), Mohammad Nuh (mantan Menteri Pendidikan), dan Prof Yohanes Surya (pakar fisika/matematika).Tokoh lainnya adalah Indria Samego (pengamat politik), Marwah Daud Ibrahim (politisi yang kini menjadi akademisi), AS Hikam (akademisi yang juga mantan Menristek di era Presiden Abdurrahman Wahid), dan HM Syahrial Yusuf SE (Pendiri Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia - LP3I).

"Pada penerbitan perdana ini baru 50 tokoh yang memberikan kesaksian tentang bagaimana studi mereka pada masa lalu bisa tertolong berkat adanya beasiswa Supersemar. Pada penerbitan berikutnya akan ada tambahan tulisan dari para tokoh lainnya dengan profesi yang berbeda-beda tentunya," kata Eddy.Saat ini sudah banyak alumni penerima beasiswa Supersemar yang menempati berbagai jabatan penting dan strategis seperti menjadi menteri, gubernur, bupati atau wali kota hingga duta besar, bankir dan pengusaha terkemuka.

Menurut dia, sekitar 70 persen rektor di berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di Tanah Air adalah alumni penerima beasiswa Supersemar. Beasiswa itu diberikan sejak dicanangkannya bantuan beasiswa oleh Yayasan Supersemar yang digagas Pak Harto (almarhum) pada 1974/1975.Beasiswa tersebut diberikan kepada para mahasiswa dari golongan masyarakat yang kurang mampu di bidang ekonomi, tetapi berprestasi tinggi dalam studi, selain juga diberikan kepada para siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).(*/aci)

sumber:antara

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini