Tolak Mengemis, Bocah Perempuan Dirantai Ayah Tiri

×

Tolak Mengemis, Bocah Perempuan Dirantai Ayah Tiri

Sebarkan artikel ini
Kasat Reskrim, Kompol Daeng Rahman memeluk Zahra di ruangan Pelayanan Perempuan dan Anak, Jumat (12/1).(guspa caniago)
Kasat Reskrim, Kompol Daeng Rahman memeluk Zahra di ruangan Pelayanan Perempuan dan Anak, Jumat (12/1).(guspa caniago)

PADANG – Bocah kecil itu meringis kesakitan. Pergelangan kaki kanannya terikat rantai. Dengan kemampuan seadanya, ia berusaha mencari perlindungan dan memasuki asrama polisi Lolong, Padang Barat.

Rupanya kaki kanan bocah perempuan berumur 11 tahun itu telah lama terikat rantai. Ada bekas luka lilitan rantai di pergelangan kakinya. “Tolong om, kaki saya dirantai, tolong dibukain om,” ujar bocah yang bernama Zahra, ketika memasuki rumah pejabat utama Polda, Kombes Margiyanta, Kamis (11/1) sekitar pukul 22.00 WIB.

Pejabat utama yang menjabat Direktur Reskrim Khusus Itu terkejut alang kepalang melihat kondisi bocah perempuan itu. Tanpa ragu, bocah malang tersebut langsung dibawa masuk dan menanyakan apa yang terjadi dan dialami korban.

Baca Juga:  Dua Bek Ini Jadi Lawan Favorit Diego Costa

Namun, Margiyanta jadi bingung bagaimana cara membuka rantai yang melilit di kaki kanan Zahra. Kasihan melihat kondisi bocah itu, pejabat utama Polda ini langsung menghubungi Polsek Padang Barat.

“Saya kira anak tetangga. Anak itu berkata kepada saya tolong om kaki saya dirantai, tolong dibukain om,” kata Zahra yang ditirukan Margiyanta.

Rantai yang melilit kaki bocah tersebut sangat besar yang biasa digunakan untuk pagar dan pakai gembok.
Pengakuan bocah itu, apa yang dialaminya sangat miris. Dia kerap mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Bahkan anak tersebut mengaku dieksploitasi oleh ayah tirinya dengan dipaksa untuk mengemis.

“Pengakuannya tinggal bersama ibu kandung dan ayah tirinya. Dia bisa kabur dari rumah dengan alasan mau buang air dan di saat lengah dia langsung lari dari rumah. Saat ditanya rumah dia tidak tahu,”ujar Margiyanta.