Tradisi Wiwitan, Tandai Dimulainya Petikan Teh Mitra Kerinci di 2019

PADANG ARO – Mengawali 2019 PT Mitra Kerinci melaksanakan tradisi Wiwitan Petik Teh sebagai tanda dimulainya produksi teh di tahun yang baru. Sebelum Wiwitan Petik dilaksanakan kegaiatan ke muhasabah untuk karyawan di Masjid Mukhlisin afdlimg B.Wiwitan Petik dihadiri Direktur Pengendalian Usaha RNI Agung P. Murdanoto, Komisaris Mitra Kerinci Warsim, Direktur Mitra Kerinci Yosdian Adi Pramono, Ketua DPRD Solok Selatan, Kepala Kejaksaan Negeri, Dandim Solok, Kapolres, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Forkompimda Solok Selatan, tokoh masyarakat serta karyawan. Bersamaan dengan wiwitan petik juga dilaksanaakan softlaunching Liki Café dan Tea House.

Direktur Mitra Kerinci Yosdian Adi Purnomo, Minggu (20/1/2019) mengatakan, Wiwitan Petik Teh atau petik perdana pucuk teh sudah menjadi agenda tahunan di Perkebunan Liki. Kegiatan tersebut dilakukan sebagai bentuk rasa syukur para pegawai pabrik PT Mitra Kerinci terhadap karunia yang telah dicurahkan sang pencipta melalui setiap pucuk teh yang mereka hasilkan. Tradisi ini sekaligus merupakan perwujudan doa dan harapan agar 2019 kinerja PT Mitra Kerinci semakin lebih baik.Selain itu, melalui tradisi Wiwitan Petik perusahaan berupaya berkontribusi pada pelestarian budaya serta pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat. Ada nilai luhur yang terkandung dalam acara tersebut, salah satunya sebagai simbol dari keberagaman dan akulturasi tiga kebudayaan yang tumbuh kental di lingkungan Perkebunan Liki, yaitu Budaya Minang, Jawa, dan Sunda. Wiwitan Petik Teh sendiri mengadopsi makna dari wiwitan petik padi yang merupakan tradisi Suku Jawa, namun cara yang digunakan mengikuti cara petik teh perdana yang lazim dilaksanakan di Tatar Sunda dan disemarakan dengan nuansa adat istiadat ranah Minang.