PADANG - Plh Gubernur Sumbar Ali Asmar, memasukkan tujuh resolusi masyarakat Sumatera Barat ke dalam Kapsul Waktu 2085, Minggu (4/10) di Museum Adityawarman. Resolusi ini telah melewati prosedur yang ditetapkan panitia pusat yakni lewat penjemputan sampai dibahas Forum Komunikasi Pimpinan Daerah."Hari ini, dibacakan dan resmi saya masukan ke Kapsul Waktu 2085 sebagai bagian dari resolusi masyarakat se-Indonesia," ujar Ali Asmar.
Tujuh resolusi masyarakat Sumbar mencakup segala unsur, ketahanan berbangsa dan bernegara, pendidikan, ekonomi hingga mitigasi bencana.Ketujuh resolusi yang sebelum dimasukan Sekdaprov dibacakan secara bergantian oleh berbagai perwakilan generasi muda penerus cita-cita bangsa dan negara. Seperti, Uni Uda Sumatera Barat, Komunitas Siaga Bencana, mahasiswa dan pelajar lalu diserahkan ke Ketua DPRD Sumbar Hendra Irawan Rahim dan gubernur Sumbar.
Ketua Panitia Daerah EKW 2085 Sumbar, Hendri Irawan mengatakan, setelah pengisian resolusi ke Kapsul Waktu 2085, tim ekspedisi akan melakukan touring ke sejumlah kota dan kabupaten di Sumbar diiringi oleh vorijder dari Polda Sumbar, Denpom TNI dan Denpomal."Touring ini untuk menggelorakan semangat ayo kerja seperti yang dicanangkan Presiden Jokowi, Maret lalu di Sabang Aceh. Selain itu, untuk menunjukan potensi pariwisata Sumbar yang harus kita gali menuju impian Sumbar sebagai destinasi wisata dunia," ujar Hendri didampingi Tim Media Ekspedisi Kapsul Waktu 2085, Adrian.
Tujuh resolusi Sumbar yang dimasukan ke Kapsul Waktu 2085 itu yakni terbentuknya generasi muda Sumbar masa depan yang berkarakter adat basandi syara', syara' basandi kitabullah, sehat jasmani dan rohani berbasis sistem pendidikan dasar yang berdaya saing tinggi.Terwujudnya masyarakat Sumbar yang hidup sejahtera lepas dari kemiskinan. Kehidupan bernegara masyarakat Sumbar yang menjunjung tinggi supremasi yang berkeadilan dan menjaga keutuhan NKRI berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Pengurangan risiko bencana menjadi budaya masyarakat Indonesia dalam mewujudkan nilai korban jiwa.Berkembangnya pusat-pusat ekonomi baru masyarakat Sumbar berbasis potensi kekayaan alam dan budaya dengan dukungan tekhnologi informasi. Jaminan pemerintah terhadap kepemilikan tanah masyarakat yang dimanfaatkan untuk kemakmuran dan kesejahteraan. Proteksi sumberdaya alam dari penguasaan dan pemanfaatan oleh pihak asing. (lek)
Editor : Eriandi
