Turunkan Harga Demi Mereka Terdampak Covid-19

×

Turunkan Harga Demi Mereka Terdampak Covid-19

Bagikan berita
Foto Turunkan Harga Demi Mereka Terdampak Covid-19
Foto Turunkan Harga Demi Mereka Terdampak Covid-19

KEDAI nasi Padang berdinding bambu itu tidak terlihat mencolok. Berada di tengah perkampungan penduduk membuat kedai nasi ini sulit dicari. Namun, setiap hari kedai nasi itu ramai dikunjungi, mulai dari mahasiswa hingga pekerja kantoran.“Lauknya diambil sendiri ya Pak,” ujar pemilik kedai nasi, Lena, kepada pelanggannya.

Lena menyerahkan piring berisi nasi kepada pelanggannya itu. Seorang bapak yang sedari tadi menunggu bergegas mengambil piring tersebut. Tangannya cekatan menyanduk lauk yang berjejer di etalase kedai. Beragam lauk yang tersaji pada siang itu, mulai dari samba lado tanak, ikan goreng balado, tauco, telur goreng balado, dan lainnya.Kedai nasi Padang milik Lena berada di jalan Bawal nomor sembilan, Ulak Karang, Padang. Ketika jam makan siang, kedai nasi bermerek “Al Ananda” selalu ramai dikunjungi. Selain karena masakannya yang terbilang enak, harga perporsi nasi pun relatif murah dibanding kedai nasi lainnya di Padang. Seporsi nasi dijual Lena Rp5 ribu.

“Rasanya pas, harganya murah,” kata Mufri, seorang pengunjung yang tengah bersantap siang.Sejak pandemi Covid-19 melanda, kedai nasi “Al Ananda” menjual nasi Rp5 ribu perporsi. Lena sengaja menurunkan harga nasi yang dijualnya. Agaknya hal ini lah yang membuat pelanggan ramai mendatangi kedai nasi milik Lena.

“Kalau rasa dan harganya murah, ke mana pun pasti dicari orang,” celetuk Neng, seorang pengunjung lainnya.Lena mengaku, sebenarnya kedai nasi miliknya diperuntukkan bagi mereka yang terdampak Covid-19. Terutama yang tengah kesulitan ekonomi. Relatif murahnya harga nasi padang, diharapkannya dapat membantu siapa saja yang sedang mengalami kesulitan untuk makan.

“Saat pandemi ini cukup banyak yang kesulitan ekonomi, ada juga yang kesulitan untuk makan dan sebagainya,” katanya.Uniknya, di kedai nasi milik Lena ini para pelanggan dapat memilih lauk yang akan disantap. Beragam lauk yang disediakan setiap harinya. Sedangkan Lena hanya membantu pelanggan mengambilkan nasi.

”Nasi kita yang ambilkan, lauknya silahkan diambil mana yang disuka,” jelas Lena.Sebelum pandemi melanda, sebenarnya Lena sudah menjual nasi ampera. Harga perporsinya ketika itu Rp18 ribu, kemudian diturunkannya menjadi Rp10 ribu seporsi. Hebatnya, saat pandemi ini, dengan menurunkan harga hingga Rp5 ribu seporsi, Lena justru tidak mengurangi porsi dan rasa masakannya.

Bicara keuntungan, Lena mengaku tak mengejar keuntungan. Harga nasi padang yang dijualnya jauh di bawah standar harga di kedai makan lainnya. Harga nasi padang relatif murah itu justru tidak akan mendatangkan keuntungan baginya. Lena justru menyerahkan sepenuhnya kepada Allah SWT.“Saya tidak pernah menghitung berapa modal atau untung, yang saya tahu, setiap berbelanja kebutuhan untuk kedai ini pasti selalu ada uang, bahkan selalu berlebih,” jelas Lena yang memiliki usaha travel umroh itu.

Ustadzah lulusan Kairo ini selalu percaya dengan keajaiban bersedekah. Ketika bersedekah, akan banyak rejeki yang mengalir. Bahkan Lena bertekad setelah ini akan menggratiskan nasi padang olahan tangannya untuk siapa saja.Kedai nasi Lena ini buka dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB. Lena hanya menyediakan nasi padang hingga sore hari. Ketika waktu beranjak malam, Lena mengganti menu masakannya. Pecel ayam/lele, nasi sup, dan mie goreng merupakan menu masakan yang disajikan hingga pukul 22.00 WIB.

“Harganya juga Rp5 ribu seporsi,” ucap Lena.Lena cukup gencar mempromosikan kedai nasinya. Tidak saja dari mulut ke mulut, tetapi juga melalui media sosial yang ada seperti Facebook, Instagram, group WhatsApp dan lainnya. Hal ini dilakukannya untuk memberitahu siapa saja bahwa saat ini ada kedai nasi dengan harga lebih terjangkau.

“Harapan kita semua saudara kita yang terdampak Covid-19 dapat terbantu,” ucapnya.Lena memiliki usaha travel umroh. Wanita berpenampilan sederhana ini mengaku juga memiliki beberapa pesantren di Sumatera Barat. Kini dirinya masih punya keinginan yang hingga kini belum tercapai. Lena menyebut, keinginan besar yang ingin diwujudkannya yakni memiliki kendaraan ambulance yang akan membantu warga sakit dan berada di pelosok negeri. (Charlie)

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini