[caption id="attachment_3754" align="alignnone" width="650"]
Ilustrasi (net)[/caption]JAKARTA - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyebut, adanya aliran dana sebesar Rp3,6 triliun yang diduga sebagai perputaran uang hasil narkoba.
Direktur TPPU Badan Narkotika Nasional (BNN), Brigjen Pol Rohmad Sunanto memastikan, pihaknya sudah menerima berkas laporan tersebut. "Sudah diserahkan PPATK ke BNN," ujar Rohmad, Selasa (26/4).Laporan tersebut, lanjut Rohmad, kini menjadi bahan penyelidikan BNN. Adapun modus yang digunakan ialah penggunaan surat invoice diduga palsu. "Ini jadi bahan penyelidikan. Modusnya invoice diduga palsu, kegiatan impor," imbuhnya.
Sementara itu, Kabag Humas BNN, Kombes Pol Slamet Pribadi memastikan laporan dari PPATK sudah diterima sejak 21 Maret silam. Saat ini, pihaknya bekerja sama dengan lembaga tersebut untuk menelusuri lebih jauh terkait temuan itu."Sudah masuk dari 21 Maret kemarin. Ya kita kerjasama untuk telusuri itu. Selebihnya itu teknis penyelidikan," sambung Slamet di ruang kerjanya, Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur.
Adapun dari laporan tersebut, terangkum dalam sembilan rekening yang diduga berisikan nama-nama palsu."Rp3,6 triliun menggunakan sembilan rekening. Diduga menggunakan nama-nama palsu. Dimungkinkan juga campur dengan uang legal. Ini kami sedang identifikasi rekening," tukasnya.(aci)
