ULUL AZMI; Sosok Pemuda Pessel di Kancah Sepakbola Indonesia

×

ULUL AZMI; Sosok Pemuda Pessel di Kancah Sepakbola Indonesia

Bagikan berita
Foto ULUL AZMI; Sosok Pemuda Pessel di Kancah Sepakbola Indonesia
Foto ULUL AZMI; Sosok Pemuda Pessel di Kancah Sepakbola Indonesia

[caption id="attachment_76739" align="alignnone" width="640"] Ulul Azmi (tengah). (*)[/caption]PADANG -  Pengorbanan berbuah manis. Begitu yang kini dirasakan Ulul Azmi. Pesepakbola kelahiran Kenagarian Talaok, Kecamatan Bayang, Pesisir Selatan ini kini dikontrak klub Liga 1, Borneo FC.

Namanya Ulul Azmi. Memiliki arti yang teguh. Uul -begitu Ulul Azmi disapa- pesepakbola yang memiliki talenta rancak. Pesepakbola kelahiran 8 Juli 2000 itu, kini dengan ketabahan luar biasa terus merajut mimpinya di dunia sikulit bundar.Mengawali perbincangan dengan Singgalang, Ulul Azmi yang akrab disapa Uul itu mengatakan 'Lebih baik menangis karena pengorbanan, dari pada menangis karena penyesalan'. Kamis (14/2).

Dengan nada gemetar anak ke-empat dari pasangan Nursal (ayah) dan Mulyani (ibu) itu berucap bahwa hasil tak pernah menghianati perjuangan. Sedikit dari buktinya adalah kini ia bermain di skuad utama Borneo FC.Ikatan persaudaraan yang erat turut memberinya semangat saat merantau, hasil yang ia capai tak terlepas dari semnagat yang diberikan kakanya Ardy Syahputra, Riski Kurniawati, Santri Anggraini dan adiknya Muhammad Alfares.

"Mimpi terbesar saya sebagai anak melalui sepakbola saya sangat ingin memberangkatkan kedua orang tua naik haji ke tanah suci dan saya juga sangat ingin kedua orang tua saya melihat saya mendirikan mesjid di kampung halaman," paparnya.

Perjalanan sepakbola Ulul Azmi 

Masih segar dalam ingatan anak muda yang kini berusia 18 tahun itu kala ia bergembira berebut bola bersama teman masa kecilnya di Sekolah Sepak Bola (SSB) Putra Bayang yang kala itu dilatih Buseng (pelatih pertama).Selanjutnya, pahit getir perjuangan juga dilaluinya bersama SSB Remaja Tarusan yang dilatih Riki Abak. Hampir setiap pekan ia lakoni turnamen di Kota Padang.

Dari sana ia ditawarkan Dudes yang akrab disapa Idud mengikuti seleksi di SSB Semen Padang yang kala itu dilatih Rian Damara alias Toloy.Bermodalkan tekad dan kecintaannya terhadap sikulit bundar, rintangan demi rintangan pun ditaklukannya. Contohnya saja, jarak 75 km ke Kota Padang ditaklukan dengan sepeda motor sang ayah (Supra X.red) dari kampung halamannya setiap sabtu siang.

Uul berjuang tak sendiri, ditemani sang kakak Ardy Syahputra waktu 2 jam perjalanan dilalui hanya untuk bisa berlatih bersama skuad SSB Semen Padang.Hal itu ia lalui selama tiga tahun saat ia bersekolah di SMPN 1 Bayang.Bicara soal tempat tinggal selama berlatih di SSB Semen Padang, Uul mengakui bahwa ia menumpang di rumah teman. "Latihan Sabtu sore dan minggu pagi, jadi tidurnya ya numpang di rumah teman. Pernah juga sampai ke Pariaman hanya sekedar untuk menumpang tidur," katanya.

Diakhir masa studinya di SMP 1 Bayang, Uul dipercaya tampil pada kompetisi FKKSP U-15 di Lapangan Komplek Semen Padang Indarung. Dari sana bakat emasnya pun terpantau. Saat itu Ulul Azmi dan kolega berhasil menjuarai turnamen tersebut. Di final Uul berhasil mencetak 1 dari 2 gol kemenangan. Laga kala itu berakhir 2-1.Dari sana ia direkomendasikan untuk bergabung kedalam skuad Akademi Semen Padang bersama Firza Andika, Popong dan Rendi Sroyer (teman satu kamar.red) di Mess Akademi Semen Padang.

Berjalan satu tahun pada 2015, Uul yang notabene pemain termuda dalam skuad giat menambah porsi latihan lantaran menyadari pesaingnya adalah pemain senior di akademi. Firza Andika, Popong dan Rendi Sroyer kala itu kelas 3 SMA Semen Padang.Tahun 2016, mimpi buruk itu datang kala PSSI dipaksa vakum. Uul dan skuad Akademi Semen Padang terkena imbasnya karena akademi dibubarkan dan para pemain-pun dipulangkan.

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini