Upaya Mencegah Penyebaran Covid-19 dengan Alat Pelindung Diri Produksi Rumahan

×

Upaya Mencegah Penyebaran Covid-19 dengan Alat Pelindung Diri Produksi Rumahan

Bagikan berita
Foto Upaya Mencegah Penyebaran Covid-19 dengan  Alat Pelindung Diri Produksi Rumahan
Foto Upaya Mencegah Penyebaran Covid-19 dengan Alat Pelindung Diri Produksi Rumahan

PADANG - Pada Desember 2019, penyakit pernapasan baru yang disebut Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) terdeteksi di Cina. COVID-19 disebabkan oleh virus (SARS-CoV-2) yang merupakan bagian dari keluarga besar virus yang disebut coronavirus. Tanda-tanda umum infeksi termasuk gejala pernapasan, demam, batuk, sesak napas dan kesulitan bernafas. Pada kasus yang lebih parah, infeksi dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.Berdasarkan dokumen resmi Kementerian Kesehatan, virus ini diperkirakan dapat menyebar melalui manusia,yaitu kontak langsung dengan orang yang terinfeksi pada jarak 2 meter atau melalui droplet orang yang terinfeksi pada saat batuk atau bersin.

Droplet dapat terhirup langsung melalui hidung atau mulut, atau dapat menempel pada permukaan atau benda. Orang dapat tertular COVID-19 jika menyentuh permukaan atau benda yang terkena droplet, kemudian menyentuh mulut, hidung atau mata, tetapi ini tidak dianggap sebagai cara utama penyebaran virus.Penyebaran virus corona atau COVID-19 yang belum kunjung reda menimbulkan keresahaan salah satu dosen di Padang.

Dosen Sistem Komputer Derisma akrab disapa Ade menuturkan ia berinisiatif untuk membuat alat pencegah menularnya wabah corona adalah karena wabah virus corona yang sudah merebak di Indonesia. Ia melihat  Walikota Padang, Mahyeldi memanggul alat penyemprot dan menyemprot beberapa sesudut di kawasan Pasar Raya Padang. Ade merasakan beratnya tabung yang dipanggul di punggung walikota tersebut.Di tempat lain dia melihat ada pekerja semprot dan tenaga kesehatan bekerja tanpa ada APD dalam bekerja karena terbatas dan mahalnya Alat Pelindung Diri (APD).  Dari rasa peduli dan keprihatinan atas keterbatasan APD yang ada di kota Padang  sehingga muncullah ide membuat alat ini.

Alat ini terdiri dari 4 macam yaitu tiang sterilisasi, face shield, masker dan hand touchless sanitizer. Dia merancang alatnya bersama tim melibatkan mahasiswa yaitu Ridho Heranof dan Yuni Anggraini selanjutnya implementasinya dengan memberdayakan pengrajin besi dan penjahit yang terdampak akibat Covid 19 di kota Padang sehingga alat ini dapat tercipta.Bahan untuk membuat tiang sterilisasi ini menurutnya cukup sederhana yakni besi ditambah alat semprot atau pengkabutan untuk menyemprotkan disinfektan. Proses pembuatannya juga tidak membutuhkan waktu lama.  Derisma menerangkan, tiang sterilisasi ini  memiliki dua bagian, yaitu tiang itu sendiri dan bahan disinfektan yang digunakan. Bahan disinfektan yang digunakan tergantung kepada objeknya, apakah manusia atau benda mati.

Baca juga:

Tapi dia lebih merekomendasikan penggunaan alat ini untuk permukaan benda mati. Penelitian menunjukan virus corona dapat hidup di permukaan selama beberapa hari. Disinfektan dipercaya mampu mensterilkan benda-benda dari kuman, bakteri, dan virus. Alat ini dapat ditambahkan roda berjalan untuk melakukan pembersihan lantai area puskesmas dan rumah sakit, melakukan pembersihan di area pasar, area masjid atau mushalla, dan area fasilitas umum lainnya.Jika digunakan untuk manusia maka cairan yang digunakan adalah antiseptik bukan desinfektan, jadi aman digunakan untuk manusia Namun, syarat cairannya harus dibuat dan dikontrol kualitasnya oleh tenaga ahli yang kompeten.

“Ada dua senyawa yang aman digunakan, yaitu ozon dan chlorine dioxide, namun tetap dengan ukuran yang telah ditentukan dan cara pemakaian yang benar,” kata dosen Departemen Kimia ITS  Prof Fredy Kurniawan. Menurut World Health Organization (WHO) menyemprotkan desinfektan ke tubuh dapat membahayakan membran mukosa seperti mata dan mulut.  Oleh karena itu alat ini dilengkapi face shield  untuk melindungi wajah dan mulut serta masker dan sarung tangan.  Ketika disemprot , mata harus merem lalu tangan diangkat, terus kita disemprot. Seluruh tubuh kena dari berbagai sisi, prosesnya kira-kira 10 detik.Untuk mengurangi semakin menyebarnya virus, kita bisa berkontribusi dengan tidak menggunakan barang yang sering di pakai secara bersamaan, seperti contohnya hand sanitizer yang dipencet. Melihat setiap orang selalu menekan gagang hand sanitizer tentu hal ini perlu diwaspadai dan memiliki potensi besar untuk menularkan virus Covid-19 ini secara berantai. Dengan membuat hand sanitizer disentuh pakai kaki ini kita bisa meminimalisir kontak langsung tangan dengan benda-benda yang sering di pakai banyak orang. Ide ini salah satu cara agar mengurangi sentuhan terhadap benda yang sering di sentuh juga oleh orang lain. Alat ini sederhana, mudah digunakan, tidak memerlukan listrik  dan aman diletakkan di tempat umum.

Alat ini dirancang  bersama tim pengabdi dan Hima Jurusan Sistem Komputer Fakultas Teknologi Informasi Universitas Andalas berkat dukungan Ketua Jurusan Sistem Komputer Ratna Aisuwarya, M.Eng sebagai ketua pengabdian masyarakat semester Genap 2019/2020. Dosen yang bergelut di bidang Teknologi Informasi ini  mengucapkan terima kasih untuk para rekan-rekan penjahit dan pengrajin besi yang telah berkolaborasi menghasilkan  alat ini karena  harus bergerilya ke toko-toko bangunan, plastik, spoonbond dan kain untuk mencari bahan baku yang saat ini terbatas di pasaran dan banyak toko tutup karena lockdown dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB)."Mudah-mudahan, alat ini berfungsi maksimal dan bisa dimanfaatkan mengantisipasi penyebaran virus corona,” tuturnya. (dersima/unand) 

  

  

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini